BERAS ketan yang dikukus hingga menjadi pulut yang disebut bulukat, memiliki arti penting dalam tradisi masyakat Aceh. Bahkan, hampir di setiap upacara yang diselenggarakan di Aceh, tak pernah luput dengan sajian menu bulukat. Masyarakat Aceh menyebutnya Khanduri Bulukat (kenduri ketan).
Dulu, saat orang tua mengantar anaknya ke tempat pengajian, si anak diharuskan menjinjing talam berisi bulukat ke tempat pengajian. Bulukat ini bukan hanya sebagai simbol buah tangan bagi guru ngaji dan seluruh santri yang menimba ilmu di sana. Akan tetapi, sebagai simbolis agar pelajaran yang akan diterima oleh si anak, melekat di otaknya. Simbol itu didasari lantaran bulukat banyak getah yang berfungsi sebagai perekat.