Piknikku Kurang Jauh #2

Hai Steemian...

Beberapa waktu lalu saya pernah menulis tentang tempat wisata di dataran tinggi yang saat ini menjadi favorit masyarakat dari Kabupaten Aceh Utar dan Kota Lhokseumawe di postingan berikut :

https://steemit.com/nature/@rayfa/piknikku-kurang-jauh

Tempat yang indah sayangnya hanya didatangi untuk dinikmati kemudian dikotori. Begitulah perilaku kita, hanya mampu sebatas itu. Kali ini saya dan keluarga mengunjungi spot wisata di wilayah pesisir yang juga lagi trend di Aceh Utara yaitu Pantai Bantayan, Kecamatan Seunuddon.



Terkenalnya Pantai Bantayan yang konon kabarnya terpilih sebagai salah satu tempat wisata yang direkomendasi tentu saja tidak terlepas dari peran instansi yang menangani urusan pariwisata baik instansi daerah maupun langsung dari pemerintah pusat yang telah mengalokasikan dana APBN yang besar untuk meremajakan pantai ini. Selain itu juga adanya peran yang besar dari Bapak Kapolres Aceh Utara, Bpk. Untung Sangaji yang kerap mengadakan event dan memboyong jetskynya ke pantai ini. Upaya-upaya ini tentu saja bertujuan untuk memajukan Pantai Bantayan yang memang punya potensi sebagai destinasi wisata di Kab. Aceh Utara.







Saya sendiri belum pernah datang ke pantai ini sejak ditata dengan bangunan pondok-pondok kayu yang bagus dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Huruf-huruf raksasa yang membentuk kata BANTAYAN menambah kekinian pantai ini dan jadi sasaran sebagai tempat selfie. Para penjual makanan mengisi setiap pondok yang tersedia, pengunjung yang ramai terutama di hari libur sepertinya dapat memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar.

Pantai Bantayan ini pernah menjadi tempat favorit saya ketika masih SMA, setiap liburan ke rumah nenek di Seunuddon saya kerap bangun pagi-pagi dan langsung ke pantai ini untuk mandi. Saat itu pantai ini sangat bersih dan asri, di pinggirnya berjejer pohon cemara dan pohon pandan. Setelah puas mandi saya akan membantu orang-orang yang sedang menarik pukat ataupun mengitari pohon-pohon pandan sambil mengendus wangi bunganya, membawa pulang beberapa tangkai untuk ditaruh di bawah kasur.





Namun saat ini kondisinya sungguh berbeda. Upaya pemerintah menyulap Pantai Bantayan menjadi tempat wisata yang nyaman ini tidak dibarengi oleh upaya masyarakat baik pedagang maupun pengunjung untuk menjaga kebersihan. Sampah-sampah dari botol air mineral hingga popok bayi dengan mudah kita temukan di sini. Fasilitas yang telah dibangun juga tidak terjaga, ada yang sudah rusak dan dipenuhi coretan. Begitulah, seperti yang saya tulis di postingan sebelumnya, piknik kita masih kueang jauh, hingga kita tidak pernah belajar dari orang-orang bagaimana menikmati alam dengan cara arif, bijaksana dan Islami.[]

Lhokseumawe, 28 Februari 2018

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center