Pada Sebuah Makam Panjang [Makam Papan Tinggi - Barus]



Lokasi

Jalan Barus - Manduamas, kilometer 4
Desa Penanggahan, Kecamatan Barus
Tapanuli Tengah, Sumatra Utara
Indonesia

Sejarah Barus

Kapur Barus nan harum mewangi, menjadi komoditi perdagangan utama sampai ke Arab dan Persia. Adalah Barus atau disebut dengan nama Fansur, sebuah Emporium pusat peradaban abad 1 sd 7 Masehi. Barus disebut sebagai kota tertua di nusantara. Namanya ada dalam literasi bebagai bahasa di dunia, diantaranya seperti Arab, India, Tamil, Yunani, Siriah, China, Melayu dan Jawa.

Komuditi yang dihasilkan Barus inilah yang menjadi buruan dan berharga tinggi. Bahkan kota ini ada dalam sebuah peta abad ke-2, yang dibuat oleh Gubernur dari Alexandria Yunani yang bernama Claudius Ptolemaus, disebut Barousai atau Barus adalah bandar niaga di pesisir barat Sumatra.

Makam Papan Tinggi

Salah satu bukti sejarah Barus adalah banyaknya makam Islam kuno kisaran tahun 40 Hijriah, yang diduga adalah para sahabat Nabi Muhammad SAW. Salah satu makam tersebut adalah Makam Papan Tinggi. Makam sepanjang 7 meter dengan Nisan batu cadas setinggi 1,5 meter, bernama Syekh Mahmud Fil Hadratul Maut (34-44H). Letak makam ini berada di ketinggian +- 3000 mdpl. Menuju lokasi makam, kita melalui tangga sebanyak 710 anak tangga. Dibangunnya anak tangga ini pada masa presiden Soekarno, yang diresmikan tahun 1980.





Sebuah Perjalanan Religi

Perjalanan ke makam Papan Tinggi bagiku adalah perjalanan religi, terlebih makam tersebut adalah makam Syekh penyiar agama Islam. Bagiku tentu berbeda dengan perjalanan ke Pantai atau Gunung. Layaknya berziarah, ada adab dan tatacara yang harus kita jalani. Berziarah mengingatkan kita akan kematian. Muhasabah bagi diri kita untuk hidup lebih baik.





Salam Kaki Lasak, Kemanapun Kaki Dilangkahkan




Follow Me :

Steemit @ kakilasak
Facebook @ husaini_sani
Instagram @ ucok_silampung & @ kaki_lasak
Whatsapp +6282166076131

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now