Kemarin... baru kemarin hujan rada
Kini kulihat kuyupmu menyaji pesona
Membangunkan sendi-sendi asaku
Yang telah dilolosi seribu pilu
Tak ingin aku berjibaku
Masa lalu biarlah jadi pupukku
Bertumbuh menggapai mentari
Berjingkat mengejar langit
Meninggalkan semua rasa pahit
Biarlah aku mencari cinta...
Memangnya siapa ingin tuna cinta...?
Tuna rungu pada segala rasa
Tuna netra pada tiap gelora
Ahh... akulah pungguk itu
Merindui setiap pendar purnama
Yang terbit dari matamu
Pada teduhnya tatapanmu
Kutitipkan kalbu ini
Moga kelak berpijak pasti
Menetap selamanya di satu hati....