Tepat di belakang saya adalah Mesium Hagia Shopia yang berada di Istambul Turkey yaitu salah satu kota terpadat di Turki yang sering dikenal dengan Konstantinopel dan Bizantium ini, Istambul menjadi pusat perekonomian, budaya, dan sejarah di negeri tersebut.
Hagia Sophia dibangun pertama kali tahun 360 sebagai gereja, pernah terbakar dua kali di antara tahun 532-537, kemudian direnovasi. Saat itu Hagia Sophia menjadi gereja paling besar di dunia.
Fatih Sultan Mehmet yang menguasai Turki pada 1453 melakukan sholat di Hagia Sophia, kemudian dari gereja peruntukannya dirubah menjadi masjid. Dibangunlah 4 minarates sebagai tambahan dari existing complex Hagia Sophia, sebagai penanda dirubahnya gereja menjadi masjid.
Tahun 1934, Ataturk merubah peruntukannya menjadi museum.
Dalam perjalanan di istambul Turkey hal yang paling menarik adalah sejarah abad kejayaan Islam dan peninggalan sejarah yang masih begitu rapi dan masih sangat terjaga dengan baik.
Kaligrafi Islam dan Mosaik
Selain tulisan kaligrafi Allah dan Nabi Muhammad SAW, terdapat kaligrafi Islam lainnya.
Total terdapat 8 kaligrafi dengan tulisan Allah, Muhammad, 4 kalifah: Abu Bakar, Umar, Uthman dan Ali, kemudian dua cucu Nabi Muhammad SAW Hasan dan Husein.
ketika di dalam mesium Hagia Shopia melihatlah ke atas selama mungkin karena kita akan mengagumi keindahan di setiap details bangunan. satu hal yang saya pikirkan adalah betapa majunya peradapan para pendahulu kita di jaman itu, mereka sudah memikirkan bangunan yang megah akan tetapi kita masih disibukkan dengan urusan kebutuhan pokok. dan saya juga sibuk memikirkan kopi mana kopi ..... !
di sebelah bangunan Hagia Shopia ini ada juga peninggalan Nabi Muhammad SAW yaitu berupa pedang, tapi sayang karena waktu yang sangat terbatas saya tidak sempat untuk melihatnya, mungkin lain kali InsyaAllah.
selesai menikmati kemegahan mesium hagia shopia yang sangat banyak menyimpan sejarah abad kejayaan islam kami beranjak ke sebuah kota yang Islami yang juga penuh dengan sejarah, yang berada beberapa kilometer di sebelah barat kota Istambul yang meliwati bekas benteng kerajaan konstantinovel yang masih tersusun rapi di pinggiran jalan menuju Eyup.
Ini adalah salah satu jalan kecil yang terletak tidak jauh dari Masjid Sultan Eyup yang hanya di tempuh dengan berjalan kaki dari Masjid setelah melaksanakan shalat fardhu, di sepenjang jalan ini banyak kami jumpai toko-toko yang menyediakan buku-buku islami, souvenir islami sampai perlengkapan haji dan umroh juga tersedia disini. dan ini lah saatnya untuk membeli oleh-oleh untuk yang di rumah.
Saran saya untuk yang mau pergi umroh sebaiknya merencanakan trip tambahan ke istambul turki dan singgah kota eyup karena saya bisa merasakan betapa terharunya kita melihat sejarah abad kejayaan islam disana dan sebaiknya di bulan April karena bertepatan dengan mekarnya bunga tulip.
Terima kasih
by Iwan Kenred