"Cut the finger" Between tradition, love, and loyalty dani tribe | "Potong jari" Antara tradisi, cinta, dan kesetiaan suku dani

ENG 

The family is a source of strength and a close and inseparable relationship. The loss of a family member is one of the most painful sadness. For the tribe dani, that's what they feel. But, not quite up there, they even willingly to expression  sadness by cutting one of their fingers.   

Tribe dani is a tribe that occupies the central mountain areas that exist in the area of

Papua. Papua Province is still in the thick of this very dense forest which is where the tribe dani, right in jayawijaya. Lots of different tribes and traditions that inhabit this region, but the tribe dani one of the most interesting. Especially if not the tradition of cut fingers in his possession.  

Tribe dani already known and in believed very expert in farming. The life of the dani tribe who have used tools such as spears, knives and stone axes, are considered very modern. Tribal cultures and advanced life make them one of the tribes that became the object of research. Many expeditions are done by the European nation to find the tribe dani. The best known is the lorentz expedition. 

Culture and tradition of finger cutting is done whenever a family member dies. Whether it's husband, wife, sister and child. For the tribe dani itself, this culture is an expression of sadness and pain due to the dwelling of loved ones. 

The sense of kinship and family tribe dani very high, making this tribe very appreciate and love their families. Cultures and traditions respect the ancestors they believe in, making them believe that they are all one. Coming from one place, coming from one ancestor and having one language. 

The tradition of cutting fingers on the tribe dani also as a symbol rejected reinforcements. The tribe believes that by cutting off their fingers their misfortune will be lost by losing one of their loved ones.  

The tradition of this recklessness, also symbolizes how much they value their family. For them the family is a source of strength, harmony and unity just like the fingers on the hand. Fingers that are symbols of strength, harmony and unity are defined as family members. For the tribe, losing a family member is the same as losing one finger. As a result everything is not perfect when doing something.  

This finger cutting tradition is done by using a knife, an ax and even by biting his finger on his own. Finger that has been cut in a string with a rope until the blood stops.  

Today, the tradition of finger cuts has begun to be abandoned. The development of religion and science, making this culture and tradition a little disappear. But these traces of tradition and culture still exist today. Still seen old people in this tribe who lost their fingers. In fact there are almost all fingers lost.


IDN 

Keluarga adalah sumber kekuatan dan hubungan yang erat serta tak kan terpisahkan. Kehilangan anggota keluarga merupakan kesedihan yang paling pilu. Bagi suku dani,  itu lah yang mereka rasakan. Tapi, tidak cukup sampai disitu,  mereka bahkan rela meluapkan kesedihannya dengan memotong salah satu jari mereka.

Suku dani adalah sebuah suku yang menempati daerah pegunungan tengah yang ada di daerah papua. Provinsi papua yang masih di liputi hutan yang sangat lebat ini lah yang menjadi tempat suku dani,  tepat nya di jayawijaya. Banyak sekali suku dan tradisi berbeda yang mendiami wilayah ini,  tapi suku dani salah satu yang paling menarik. Apalagi kalau bukan tradisi potong jari yang di milikinya. 

Suku dani sudah dikenal dan di percaya sangat ahli dalam bertani. Kehidupan suku dani yang sudah memakai perkakas seperti tombak,  pisau dan kapak dari batu, di anggap sudah sangat modern. Kebudayaan suku dani dan kehidupan yang sudah maju menjadikan mereka salah satu suku yang menjadi objek penelitian. Banyak ekspedisi yang di lakukan oleh bangsa eropa untuk menemukan suku dani. Yang paling dikenal adalah ekspedisi lorentz.

Budaya dan tradisi potong jari dilakukan setiap kali ada anggota keluarga yang meninggal. Entah itu suami,  istri,  adik dan anak. Bagi suku dani sendiri,  budaya ini adalah ungkapan rasa sedih dan pilu akibat di tinggal orang terkasih. 

Rasa kekerabatan dan kekeluargaan suku dani yang sangat tinggi, membuat suku ini sangat menghargai dan mencintai keluarga mereka. Budaya dan tradisi menghormati nenek moyang yang mereka yakini,  membuat mereka meyakini jika mereka semua adalah satu. Berasal dari satu tempat, berasal dari satu nenek moyang dan mempunyai bahasa yang satu. 

Tradisi potong jari pada suku dani juga sebagai simbol tolak bala. Masyarakat suku dani percaya,  bahwa dengan memotong jari mereka kesialan yang mereka alami akan hilang yakni kehilangan salah satu orang yang mereka cintai. 

Tradisi yang terbilang nekat ini,  juga melambangkan betapa mereka sangat menghargai keluarga mereka. Bagi mereka keluarga merupakan sumber kekuatan, kerukunan dan kesatuan sama seperti jari-jari pada tangan. Jari-jemari yang merupakan simbol kekuatan, kerukunan dan kesatuan diartikan sebagai anggota keluarga. Bagi suku dani,  kehilangan anggota keluarga sama halnya dengan kehilangan salah satu jari. Akibatnya semuanya tak sempurna bila melakukan sesuatu. 

Tradisi potong jari ini di lakukan dengan menggunakan pisau, kapak dan bahkan dengan menggigit jarinya sendiri. Jari yang sudah di potong di ikat dengan tali hingga darah berhenti. 

Saat ini,  tradisi potong jari sudah mulai ditinggalkan. Berkembangnya agama dan ilmu pengetahuan, membuat budaya dan tradisi ini sedikit menghilang. Tetapi jejak tradisi dan budaya ini masih ada sampai sekarang. Masih terlihat orang-orang tua di suku ini yang kehilangan jari mereka. Bahkan ada yang hampir semua jari hilang. 


Image source: 1, 2, 3, 4, 5,

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now