![image] (
Salah satu ikon kebanggaan rakyat Aceh, masjid raya Baiturrahman merupakan tempat wisata religius yang wajib didatangi oleh setiap pelancong yang datang ke Banda Aceh. Sejak didirikannya pada tahun 1022 H / 1612 M oleh Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam, masjid kesultanan Aceh ini sudah banyak terjadi perubahan yang diakibatkan oleh beberapa peristiwa, mulai dibakar oleh agresi Belanda pada tahun 1877 hingga kena hantaman gelombang Tsunami pada tahun 2004.
Pada tahun 2015, dibawah kepemimpinan Gubernur dr. Zaini Abdullah dan Muzakkir Manaf Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh mengalami transformasi yang besar. Hamparan rumput hijau yang dulunya mengelilingi masjid megah ini digantikan dengan marmer dari Eropa dan dilengkapi dengan 12 payung elektrik raksasa, membuat pengunjung serasa berada di Masjid Nabawi di Arab Saudi. Dengan perubahan ini, masjid raya mampu menampung lebih banyak lagi jemaah hingga mencapai 240, 000. Sebelumnya masjid raya hanya mampu menampung 9,000 jemaah yang dapat melaksanaan ibadah di dalam masjid.
Area parkir indoor yang terletak di Basement Masjid Raya mampu menampung 254 kendaraan roda empat dan 347 kendaraan roda dua. Selain itu, tempat wudhu pria dan wanita juga berlokasi di Basement Masjid Raya dengan jumlah 288 titik. Koridor menuju ke perkarangan dan tempat sholat terlihat sangat mewah dengan dinding dan lantai marber dari Italia dan Spanyol serta dihiasi oleh motif pintu Aceh disepanjang dinding nya.
Pembangunan ini juga dilengkapi dengan infrastruktur ramah disabilitas dengan pengadaan lift, eskalator dan jalur untuk penyandang disabilitas. Untuk mengembalikan ruang terbuka hijau, penanaman 32 batang kurma dan tanaman lainnya telah dilakukan.
Perubahan Masjid Raya Baiturrahman ini diharapkan akan menjadikan pusat beragam aktivitas yang mendukung fungsi masjid sebagai pusat kegiatan umat Islam di Aceh.
