Infeksi Ginjal dan Hubungannya dengan Kurang Minum

Untitled design.jpg

Kemarin aku menjenguk temanku yang sedang dirawat di Rumah Sakit (RS) Yulidin Away, Tapaktuan. Menurut diagnosa dokter, dia mengalami infeksi ginjal. Padahal dua hari sebelum dirawat, kami masih sama-sama mengajar di Taman Ramadan (TM) dan sempat hujan-hujanan saat pulang dari TM.

Mulanya aku tidak menyangka dia dirawat di RS, karena sebelumnya dia tidak pernah mengeluh sakit apa pun kepadaku. Keadaannya pun sehat walafiat saat terakhir berjumpa denganku. Namun, sekarang dia terbaring lemah di RS akibat sebelumnya muntah-muntah hingga akhirnya dilarikan ke RS.

Saat mengunjunginya wajahnya terlihat pucat dan lemas, tapi dia masih bisa diajak berkomunikasi. Katanya dokter menyuruhnya banyak minum supaya urinnya lancar sehingga tidak ada batu yang tersisa di kandung kemih. Penyebab infeksi ginjal yang dialaminya menurut dokter karena batu ginjal yang melukai ginjalnya.

Temanku itu mengatakan bahwa selama ini dia memang kurang minum, apalagi dalam kondisi puasa saat ini. Selain itu, dua hari sebelum dirawat dia mengalami diare dan malam sebelum dirawat, dia pun muntah-muntah sehingga mengalami dehidrasi. Selama dua hari dirawat sudah 9 kolf cairan infus untuk menggantikan cairan di dalam tubuhnya. Asumsinya infeksi ginjal yang dialaminya karena kekurangan minum air putih.

Benarkah Kurang Minum Menyebabkan Infeksi Ginjal?

img_article.jpg
Ilustrasi

Setahuku apapun yang mengakibatkan infeksi dikarenakan adanya proses invasi (masuknya benda asing) dan multiplikasi mikroorganisme ke dalam tubuh. Agen yang menginvasi itu bisa berupa bakteri, virus, jamur, atau parasit yang menyebabkan organ yang diinvasinya itu meradang.

Jadi, infeksi ginjal atau bahasa medisnya pielonefritis terjadi karena adanya perpindahan bakteri dari kandung kemih ke ginjal.

Luka yang dialami ginjal memudahkan mikroorganisme berpindah dari kandung kemih ke dalam ginjal, sehingga ginjal mengalami infeksi.

Terkait apakah benar karena kurangnya minum dapat menyebabkan infeksi ginjal, itu hanya sebagai pemicu gejala infeksi. Ketika ginjal terinfeksi maka akan menimbulkan gejala rasa sakit dan tidak nyaman di sekitar perut samping atau punggung, demam atau menggigil, merasa lelah, mual atau muntah dan diare.

Cairan yang keluar dari tubuh baik itu karena muntah atau pun diare akan menyebabkan tubuh dehidrasi, sehingga dibutuhkan banyak cairan untuk menggantikannya. Oleh karena itu dibutuhkan banyak minum dan juga cairan infus untuk menggantikan kehilangan cairan tersebut.

Hal ini tentu sangat berbeda dengan orang yang mengalami gagal ginjal, di mana cairan yang masuk ke dalam tubuh harus dibatasi karena ketidakmampuan ginjal dalam melakukan fungsinya.

Jadi, tidak semua gangguan ginjal berhubungan dengan kekurangan cairan karena cairan di dalam tubuh juga harus seimbang.

Berapa Kebutuhan Cairan di Tubuh?

54084338-6c9a-4883-bbeb-442c141af9f2.jpg
Kebutuhan cairan perhari selama puasa

Setiap orang berbeda kebutuhan cairan di dalam tubuhnya. Semua itu tergantung aktivitas dan kondisi fisik individu. Bila seseorang banyak melakukan aktivitas fisik yang banyak mengeluarkan keringat, maka kebutuhan cairannya pun akan lebih banyak dari pada orang yang tak melakukan aktivitas.

Begitu juga kondisi orang yang mengalami dehidrasi akan lebih banyak cairan yang dibutuhkan untuk menggantikan cairan yang hilang. Namun, berbeda kasus dengan orang yang mengalami gagal ginjal yang asupan cairan di dalam tubuhnya harus dibatasi.

Standarisasi asupan cairan untuk orang dewasa adalah sekitar 1,5 – 2 liter atau per hari, setara dengan 6 – 8 gelas air dengan volume 250 cc. Untuk mencukupi jumlah cairan tersebut tentu tidak hanya dengan meminum air saja, tapi bisa dibantu dengan memakan buah yang banyak mengandung air seperti jeruk, semangka, nanas, dan lainnya.

Untuk mengetahui tubuh kekurangan cairan, bisa dilihat dari warna urin (air seni). Bila urin bewarna kuning cerah atau bening dengan jumlah banyak, berarti tubuh telah terpenuhi kebutuhan cairannya. Namun, bila warna urin lebih gelap dan jumlahnya sedikit, berarti tubuh sedang mengirimkan signal bahwa ia sedangkan kekuarangan cairan.

Oleh karena itu, kita harus pandai-pandai membaca signal yang diberikan tubuh terhadap kondisi tubuh kita. Apalagi di bulan puasa ini hendaklah memperhatikan kebutuhan cairan yang diperlukan tubuh untuk menjaga kondisinya tetap segar.

Teruntuk temanku yang sedang dirawat di RS, semoga Allah swt memulihkan kembali kesahatannya. Hal yang perlu diperhatikan untuk membantu mempercepat pemulihan ialah;

  1. Hendaklah mejaga kebersihan area kewanitaannya, terutama saat setelah buang air kecil dan besar supaya bakteri, jamur, dan parasit lainnya tidak mudah berkembang. Caranya dengan mengganti pakaian dalam sesering mungkin, apalagi ketika sudah basah.

  2. Mengkonsumsi banyak cairan untuk membuang bakteri dari ginjal dan mencegah tubuh dari dehidrasi.

  3. Bila serangan nyeri terjadi, gunakan bantal hangat atau kompres hangat pada bagian perut, punggung, atau tubuh bagian samping yang mengalami nyeri.

  4. Istirahatlah dengan cukup sampai kondisi tubuh membaik.

perawat-diminta-sosialisasikan-pola-hidup-sehat.jpg
Sumber

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center