Mengenali Prabumulih Melalui Museum Tiga Dimensi

image

Museum 3 Dimensi mungkin bukan hal baru. Tapi yang ada di Prabumulih punya pembeda: tematik dan mewakili ciri dan kesejarahan kota.

Museum ini bertema minyak dan gas bumi. Dibangun oleh Pertamina. Pertamina dan Prabumulih lekat dalam kesejarahan. Sejak awal abad ke-20, Prabumulih menjadi titik penting dalam sejarah penemuan minyak dan gas bumi di Nusantara.

image
Berlokasi di komplek Pertamina Prabumulih, museum 3 dimensi ini dilengkapi dengan beragam fasilitas. Baik dalam ruang (ini door) maupun luar ruang (outdoor).

Di dalam ruang, tersaji diorama dan instalasi bertema minyak dan gas bumi. Mulai dari tema sejarah minyak bumi, tema geologi, hingga teknologi pengeboran minyak dan gas bumi.

image

Diorama 3 dimensi menjadi data pikat utama para pengunjung. Meski belum dibuka untuk umum, sudah banyak foto yang diunggah ke sosial media oleh pengunjung atau undangan.

Saya sendiri dua kali berkesempatan ke museum ini. Pertama pada 2-3 hari jelang kelahiran bayi kami, kedua setelah si kecil berusia 4 bulan. Kebetulan si kecil mendapat keistimewaan dari om Hari Susilo, pengusaha muda yang dipercaya menjadi mitra Pertamina asset 2 Prabumulih untuk membangun museum pertama di tanah berapi Prabumulih.

"Sudah diresmikan sejak Januari 2018," terang Hari Susilo atau akrab disapa Silo. "Tapi, belum dibuka untuk umum. Sepertinya ada beberapa perizinan yang masih diproses di pemerintahan kota Prabumulih."

Sembari menunggu proses perizinan, Pertamina Asset 2 Prabumulih terus mengembangkan fasilitas lain. Terutama di luar ruang.

Beberapa fasilitas yang telah ada di antaranya danau, jembatan gantung, rumah pohon, serta wahana permainan seperti sepeda gantung yang melintas di atas danau. Beberapa bangunan penunjang yang sudah berdiri di antaranya mushala, kios-kios untuk kafe atau kantin serta toko cinderamata.

Masih banyak yang sedang dibangun. Menurut Hari Susilo, "Masyarakat Prabumulih memerlukan satu tempat wisata yang bukan sekadarnya. Karena itu selain museum, akan dibangun banyak sarana rekreasi."

Direncanakan, museum ini akan menjadi satu komplek wisata lengkap. Warga Prabumulih dan dari daerah lain bukan saja berkunjung untuk mengetahui sejarah dan teknologi migas. Tetapi juga menikmati kuliner, bahkan wisata olahraga.

"Di sekeliling danau di dalam komplek museum ini sedang dibangun taman serta jalur tracking agar orang bisa jogging atau jalan santai. Di danau, pengunjung akan bisa berolahraga dengan mendayung kano atau memancing," papar Silo sembari kami berkeliling.

Ada hal yang membanggakan bagi karib saya ini. Selama ini dunia migas yang menjadi salah satu urat nadi ekonomi Prabumulih tidak menyajikan sesuatu yang monumental bagi kota maupun masyarakatnya. Museum ini, bukan hanya sesuatu yang monumental. Tatapi meletakkan pengetahuan dan sejarah perminyakan kota berdekatan dengan masyarakat Prabumulih.

Tentu saja kebanggaan itu akan segera terwujud bila nanti proses perizinan museum berjalan lancar sehingga segera dapat dikunjungi masyarakat umum.

image

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now