Saya tak begitu kuasa ketika langsung berhadapan dengan tanjakan terjal panjang dan turunan curam. Mendorong sepeda dengan sekuat tenaga yang ada dengan fisik yang mulai melemah. Di pikiran saya hanya puncak gunung, dan saya harus kesana.
Tiada cuaca yang baik sejak mulai berjalan. Silih berganti, di antara kabut dingin, angin kencang, panas saya berada diantara alunan alunan alam. Kicauan burung iringi langkah, kabut putih, hujan segala hal dijumpai di jalan. Sampai saya tak percaya puluhan kilometer ketika di atas saya lihat begitu tingginya.
Kedinginan, menggigil. Menggayuh juga tak mampu melewati tanjakan lagi, jalan berlobang dan makadam ketika memasuki areal perbukitan dan lembah. Dan akhirnya memutuskan utk mendorong sepeda lagi dan lagi. Sepuluh langkah berhenti. Tarik nafas, berulang ulang saya lakukan sampai tiba akhirnya tanjakan itu habis. Hanya seperti itu yang bisa dilakukan.
Tak ada kata yang mampu kurangkum untuk mendeskripsikan bagaimna membawa tronton ini di ketinggian lebih dari 1500 mdpl lebih dan itu sangat berat. Tidak hanya mengendarai sepeda dan menggayuh di atas saddle -nya. Bagaimna ketabahan, kesabaran, arti sebuah perjuangan diuji. Hanya yakin dan semangat yang tinggal di sisa sisa tenaga yang ada.
Percayalah, tak ada perjuangan yang sia sia. Kau tidak akan tahu sebelum mencobanya. Yakinlah pada diri sendiri. Sampai pada akhirnya kita tak percaya kita bisa melakukannya.
Lest do it.
.
location : Lembah penyaweyuan menuju Gunung Ciremai via Apuy.