Selat, Kita Memiliki Sangkak Ayam

Pada hari keduanya berada di pulau Seribu Masjid, Sakapol dibawa oleh pemandu wisata untuk mengenal lebih dekat tentang strategi perkebunan dan pertanian masyarakat desa Selat, Kabupaten Lombok Barat. Barangkali inilah yang disebut Sakapol kepada Ali bahwa maksud kunjungan kemari untuk meeting.

20180423_202003.jpg

Sakapol tersenyum renyah. Tiba di desa Selat, perhatiannya mulai tersita oleh pemandangan sangkak ayam (tempat bertelur ayam) yang tak lazim ia lihat di kampung sendiri. Bentuknya lebih unik dan berkualitas. Sakapol membayangkan bahwa jika ia menceritakan hal ini kepada Ali dan Abu, pasti mereka takkan mudah percaya.

20180423_202108.jpg

Posisi penempatan sangkak ayam ini sama persis dengan yang ada di desanya. Diikat atau digantung pada sebuah sudut yang lebih tinggi. Hal ini bertujuan agar telur ayam terhindar dari gangguan atau ancaman binatang lain. Jika telah tiba waktunya, ayam betina akan naik ke tempat yang telah disediakan untuk bertelur dengan nyaman.

Beda ladang, beda belalang. Sebenarnya, dalam waktu bersama, Sakapol sangat ingin menunjukkan sangkak ayam milik tetangganya yang terbuat dari janur (daun kelapa). Ia ingin mentransfer pengetahuan tentang sangkak sebagai fasilitas VIP ayam bertelur.

20180423_233413.jpg

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center