Jujur saya bukan pencinta Baso. Hanya sekedarnya saja. Bagi saya, salah satu moment terbaik makan Baso adalah dikala hujan dan harus pedas. Hmnn.. Jika sudah begitu, lupa kalau banyak hutang haha..

Perjalanan Banda Aceh - Medan lah yang membawa saya ke sebuah Kedai Baso di Kutablang, Bireun. Kala itu sang sopir sudah penat. Hujan pun turun dengan deras. Sehingga diputuskan untuk singgah di kedai Baso.

Karena kondisi mengantuk, saya pesan saja seperti yang lain, tanpa menghiraukan baso sajakah? Mie kuningkah? dan pesanan spesial lainnya. Kedai tersebut cukup ramai. Saya pun mengutak atik handphone guna mengisi waktu.

Tak lama, seorang pelayan datang mempersilahkan.
"Silahkan, selamat menikmati Baso Gatok, Kutablang" ujarnya sambil berlalu ke meja lain.
Waawww...
Mata saya terbelalak, di hadapan saya telah tersedia semangkuk Baso berlimpah ruah nyaris tumpah. Baso apa ini?
Sejenak saya amati tampilan baso spesial ini. Baso mie putih dan mie kuning, dan bertaburan baso kecil-kecil disela sela mie. Yang membuat terbelalak adalah sebuah tulang besar di tengah mangkuk dengan sedotan di tengahnya. Menggiurkan... :)

Baso Gatok Kutablang - Sabena, Bireun
memang bukan baso biasa. Gatok yang dalam bahasa Aceh artinya dengkul, menyatu dalam mangkuk baso. Seruputan sumsum tulang yang kita sedot dengan pipet, adalah sensasinya. Ternyata memang sudah terkenal. Sopir yang membawa kami, bukan tidak sengaja memilih beristirahat disana. Moment hujan deras dan penat dan singgah di Kedai Baso ini adalah pilihan cerdas.

Kedai Baso Gatok ini tersebar di Kutablang Bireun, jadi tak sulit mwndapatkannya. Harga mulai 15k, kita sudah bisa menikmati semangkok Baso Gatok, dengan lemak, mie dan baso yang berlimpah ruah.

Tetap Sehat Supaya Tetap Bisa Makan Enak

"Salam Kaki Lasak, Kemanapun Kaki Dilangkahkan"

Follow Me :

Steemit @ kakilasak
Facebook @ husaini_sani
Instagram @ ucok_silampung & @ kaki_lasak
Whatsapp +6282166076131