Hai steemianlovers udah pernah mencicipi Ade Kak Nah ? Kalau sudah pasti sudah tau,rasanya yang gurih dan tekstur yang lembut benar-benar menggugah selera ,kalau belum patut untuk di coba sobat.
Kok bisa namanya Ade Kak Nah ??? Bagaimana steemianlovers ada kepikiran ke situ ?
Kalau ada mari kita simak asal usulnya.
Kue Ade Kak Nah di rintis oleh pengusaha perempuan bernama Hj.Rosna H.Yahya sejak tahun 1982 silam. Sebutan Kak Nah tak lain dan tak bukan adalah nama panggilan perempuan ini. Sebelum Ade Kak Nah di kenal luas,dulu kue yang berbentuk bingkang ini hanya di dapat ketika bulan ramadhan dan pesta-pesta perkawinan dan itupun hanya ada di Pidie jaya.
Seiring berkembangnya pengalaman,terlebih setelah Tsunami meluluhlantakkan bumi Aceh tahun 2004 silam,banyak organisasi non pemerintah yang membantu bisnis rumahan bagi korban Tsunami untuk mengembangkan bisnisnya apalagi kue yang satu ini merupakan kue Khas Aceh, sekitaran tahun 2005 kue Ade Kak Nah ini mulai di kenal luas dengan bukti kita bisa mendapatkan nya di luar Pidie jaya seperti di Banda Aceh.
Sekarang Ade Kak Nah mulai di gemari masyarakat,sepanjang jalan utama Medan-B.Aceh tepatnya di kawasan Meureudu banyak toko-toko ataupun kios yang menjajakannya,kita bisa melihat tumpukan loyang yang berisi kue kecoklatan itu berderet di kaca etalase.
Mungkin sebagian yang baru pertama kali mendatangi outlet agak sedikit heran melihat cara menjajakan Ade Kak Nah ini,tapi ternyata di balik semua itu sang pembuat punya alasanya yaitu kue yang di biarkan dalam loyang lebih awet dan tidak cepat basi.
Sekarang,pemilik usaha ini mengemas kue buatannya ini ke dalam kotak kue lengkap dengan mereknya yang unik agar kue tradisional ini bisa tampil lebih moderen dan layak untuk di tenteng sebagai oleh-oleh.
Ada dua jenis dari Ade ini yaitu Ade Tepung yang bahan dasarnya terigu dan Ade Ubi yang bahan dasarnya singkong. Untuk harga Ade ini bervariasi tergantung ukuran nya,yang kecil harganya Rp.20.000 dan yang besar harganya Rp.30.000.
Bagi sahabat steemian rasanya belum lengkap kalau melintasi kawasan Meureudu tidak membawa pulang oleh-oleh yang satu ini.