Serumen merupakan hasil produksi kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa, epitel kulit yang terlepas dan partikel debu.
Dalam keadaan normal serumen terdapat pada 1/3 luar liang telinga karena kelenjar sebasea dan seruminosa hanya terdapat pada daerah ini. Konsistensi serumen biasanya lunak, tetapi kadang-kadang kering.
Serumen dapat keluar sendiri dari liang telinga akibat migrasi epitel kulit yang bergerak dari arah membran timpani menuju keluar serta dibantu oleh gerakan rahang sewaktu mengunyah
Serumen memiliki efek proteksi, dimana mengikat kotoran , menyebarkan aroma-atoma yang tidak disukai oleh serangga. Serumen juga memiliki fungsi sebagai pelumas dan mencegah kekeringan serta pembentukan fisura pada epidimis.
Nah , pada beberapa orang yang memiliki aktivitas kelenjar seruminosa yang meningkat akan terjadi pembentukan serumen yang berlebihan sehingga menyebabkan timbulnya penumpukan serumen didalam liang telinga / impacted serumen.
Akibat Impacted Serumen :
- Gangguan pendengaran
- Rasa tertekan, penuh dalam telinga yang disebabkan karena serumen.
Tata Laksana :
Serumen yang lunak : dibersihkan dengan kapas yang dililit pada aplikator
Serumen yang keras dikeluarkan dengan pengait atau kuret. Jika serumen tidak dapat dikeluarkan maka serumen harus dilunakkan terlebih dahulu dengan tetes karbogliserin selama 3 hari.
3.Serumen yang terlalu jauh kedalam telinga, dikeluarkan dengan cara irigasi dengan air yang suhunya sama dengan suhu tubuh
Note : Hindari irigasi bila ada kemungkinan perforasi timpani.
SEMOGA BERMANFAAT ...
THANK YOU SO MUCH FOR
WATCHING GUYS
FOLLOW ME IN STEEMIT
@nurultasnimms