sajakaditya

Diam-Diam Aku menulis Puisi Aditya Prasetyo Telah aku pertegas kembali Bahwa yang lama kini telah usai Bahwa yang baru pun telah tiba di persimpangan Telah ku pertajam kembali, kini Ada yang hilang dari

sebuah pertunjukan tiba dengan bermacam tragedi sebelumnya, ada yang keluar karena seleksi alam, ada yang tiba ditengah perjalanan proses, ada yang kehujanan karena kemalaman, lalu, terkunci oleh satpam

buat gadis senja yang kucinta, beberapa rinai hujan adalah aku, kekasihmu beberapa potongan senja adalah aku, teman perjalananmu beberapa pertemuan adalah kita, pengharapan beberapa perjalanan adalah jejak,ada

HUJAN DAN SENJA Menyatu dalam gerimis dan awan gelap menghempas langit jingga kian mengambang kini... bukan senja yang kulihat, ia bersembunyi ketakutan melihat oran-orang yang menunggunya dari kejauhan

there are invisible but always follow there are always you see but only silhouette there is a journey that you yourself are still in place there was a meeting we ourselves could not have guessed there's

pagi buta, kali itu aku bergegas menuju ke sebuah pertunjukkan tentang sebuah perjalanan yang sampai sekarang dapat kita rasakan Seorang SUTAN SJAHRIR saat itu harus ku dalami kepribadiannya seorang pemuda

I am home… Thousands of passionate meanings Still holding back, Flavors accumulated throughout Clumps of rice fields, sea and sun I am home…. When it eroded the wound I had in the past When I did not know

For Mr, Taufik Ismail What if, the earth is really a quadrilateral pack? Is the human head and brain plot as well? No wonder, never finish a coup! What if, Kilimanjaro is an iceberg, sir? And the peak

Apalagi yang bisa terucap? Kata-kata sudah terperangkap, Oleh kesia-siaan, dan penindasan Kita lihat, Kemiskinan telah menjadi tontonan, Bagi setiap pembeli tiket-tiket sampah asing Kemiskinan telah menjadi

sore itu kau datang di perempatan pantai nan panjang duduk mencari bayang merah bercampur jingga sambil mengayunkan kaki dan bermain pasir putih berbisik pada ombak, "apakah senja akan tiba"?

Ya, didalam berproses saya yakin tidak ada yang mudah. Apalagi instan... Tapi saya benar menikmatinya. Begitulah hal yang saya atau kami lakukan ketika latihan teater. Disini kami belajar tentang olah

it's exactly 3.5 years we are friends, since high school. yes, we prefer to be called "6 Youths". 6 youth is a group of 6 strong, independent and optimistic young men from different backgrounds.

With a small salary, The man, remain faithful guard the old building Full of rubbish, Spider webs, And also lonely ghosts Even those who are dating, Uh, horror! The night guard was accidental Looking at

The compound missed it The more concentrated, drawing closer Passing through the fear that passes by a sense of suspicion Passing through the narrow passage of time, to meet The flakes are hard to find,

I am an ordinary man of poetry lovers. Born from a simple family in a quiet town, yes that's Bengkulu. My mother is a village midwife and my father is an employee at one of the hospitals in Bengkulu I

Derita dikala petang Aditya prasetyo Tiba-tiba kutulis sebuah puisi tentang sore Sambil melihat tenggelamnya surya Tidak lupa bersama pena yang setia Petang ini, Kudengar, Anak meringis di pinggiran selokan

I wrote this poem, With the blast of dust and storms, The roar of the thunder rains, And the time boom from your exhaling eyes I wrote this poem, With a lightless lantern, That makes the song wistful,

Rain washed all night Growing on the dew So beautiful in the sunset And I watched the cold rain The rain rose above my head Being above the clouds Become a disaster in winter And I started blowing rain

Tanpa basa-basi, ia langsung menemui ibunya, Dengan wajah yang sendu , ia merayu, “toko buku itu menjual buku yang sangat bagus bu!” “buku apa nak? Pelajaran ?” jawab ibunya Lalu sang anak terdiam sejenak

I'm a demonstrator Chased and haunted by poverty Up to heart deep The lost in the dark I'm a demonstrator Against death Against misery Against rejection I'm a demostran Who holds a shabby poster Standing