MEMORIES # when the pen was lifted the ink began to dry up (art of shambles) # 24

5f9f2tdrza.jpg
source

MEMORIES

Is a memory, which often transformed into a dagger, pierced the heart of the deepest. But also not infrequently present miss during the twilight and rain. There is always an impression of accompanying feelings that have once existed and are not conveyed. Feelings that are remembered as happy, as well as sometimes a form of grief that is not good for the heart, not healthy on the soul.

I wrote this paragraph only to represent a nostalgic longing that disturbed my watch and sleep. Longing for you who have been hurt so it is not easy to forget. Longing for you who ever loved but betrayed, and whom I loved but betrayed.

This paragraph, is only a heart prose for a recollection that though ... But it will not make me forget the way home. Because after my trip to the past, I have to stay okay, to organize the new yearning.
With you!
Or somehow with whom ...

It is the memories, which though bitter ...
But still sweet feel, when realizing there is beauty on the pages of the blue book.

In the day without the heat, in the beautiful June.


KENANGAN
Karya: Senandung Tinta Jingga

Adalah kenangan, yang kerap menjelma menjadi belati, menusuk jantung paling dalam. Namun juga tak jarang hadirkan rindu saat senja dan hujan. Selalu ada kesan menyertai perasaan yang pernah ada dan yang tak tersampaikan. Perasaan yang dikenang sebagai bahagia, sekaligus pun kadang berupa sebentuk duka yang tak baik untuk hati, tak menyehatkan pada jiwa.

Alinea ini kutulis hanyalah untuk mewakili secuil rindu yang masih tak bosan mengganggu jaga dan tidurku. Rindu padamu yang pernah dilukai hingga tak mudah untuk melupakan. Rindu padamu yang pernah mencintai tapi kuhianati, dan yang kucintai tapi menghianati.

Alinea ini, hanyalah prosa hati untuk sebuah kenang yang meskipun... Namun takkan membuatku lupa jalan pulang. Sebab setelah tualangku ke masa silam, aku harus tetap baik-baik saja, untuk menata rindu yang baru.
Denganmu!
Atau entah dengan siapa...

Adalah kenangan, yang meski pahit...
Namun tetap manis dirasa, saat menyadari ada keindahan di lembar-lembar buku birunya.

Saat siang tanpa terik, pada Juni yang cantik.

source

regards.
6uzeqzkdgf.pngld787afwx7.png

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now