Suasana Banda Aceh Hari ini Menyambut Bulan Puasa

image
Pagi tadi, aku mengelilingi kota Banda Aceh. Jalan memang sedikit sepi tak seperti biasanya. Ramainya mahasiswa dan mahasiswi mengosongkan kota Banda pulang kampung merayakan awal bulan suci bersama keluarganya. Iya, besok puasa pertama. Dan nanti malam sudah mulai shalat taraweh. Tentu di kampung lebih menyenangkan. Biasanya memang seperti itu, satu Minggu kemudian barulah Banda Aceh ramai kembali.
image
Menyambut puasa. Boat-boat nelayan, tak melaut. Sungai sama seperti jalanan yang sepi. Boat-boat terdiam santai di sungai yang tenang. Setiap sudut kota dan desa paha-paha lembu dan kerbau bergantungan di atas tiang balok atau bambu. Di bawahnya tumpukan daging segar menumpuk di atas meja. Di sanalah orang-orang berkerumun. Membeli daging dan sayuran segar serta bumbu masak.
image
Sudah menjadi kebiasaan orang Aceh, jika setiap memasuki bulan Ramadhan, dan keluar dari padanya bulan itu, selalu ada Penyambutan dengan mengadakan "Uroe Makmeugang". Tradisi menyembelih hewan seperti kerbau, sapi dan kambing. Orang-orang membeli beberapa kilo kemudian memasak di rumah, menyantap bersama keluarga.
image

Tradisi ini hanya ada di Aceh. Dilaksanakan tiga kali dalam setahun. Menyambut bulan Ramadhan, Menyambut hari Raya Idul Fitri, dan Idul Adha.

image
image
Banda Aceh ketika aku menulis ini, Sedang siang. Tentu jalan semakin lengang. Matahari tegak di atas tiang. Dari rumah-rumah, melalui jendela, pintu dan ventilasi udara keluar aroma rempah yang mendidih dalam belanga bersama daging segar. Baunya merayap sampai ke jalan-jalan. Mereka seakan berdendang bersama semilir angin. Membawa kabar kepada semesta bahwa bulan suci akan segera tiba.
image

Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa. Bek tuwe eunteuk malam teuraweh phon. Bek musom lam kide kupi beh!

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now