7 LEMBAH: JALAN KEROHANIAN DALAM TASAWUF

FB_IMG_1487853676846.jpg

Haq Al-Yaqin:
Penyaksian secara batin, bahwa tuhan benar-benar satu, tiada kesangsian lagi.

Faqir:
Kesadaran tidak memiliki apapun selain DIA (Cinta) kepadanya dan karenanya bebas dari kungkungan selain DIA.

Secara keseluruhan jalan tasawuf itu sebenarnya merupakan jalan cinta, dan keadaan-keadaan Rohani yang jumlahnya tujuh itu tidak lain adalah keadaan-keadaan yang bertalian dengan Cinta.

TUJUH LEMBAH

Talab (Pencarian)
Dilembah ini banyak kesukaran, rintangan, godaan dijumpai oleh seorang Salik (Penempuh Jalan)

Tidak ada masalah lain baginya kecuali mengerjakan tujuan murni hidupnya. Ia tidak mempermasalahkan lagi keimanan dan kekufuran, sebab ia telah berada dalam cinta.

"Apabila kau gemar memilih diantara segala sesuatu yang datang dari tuhan, maka kau bukan penempuh jalan yang baik, karena keduanya berasal dari Tuhan".

"Kuasailah dirimu dan jangan biarkan kehidupan lahiriah dan jasmaniah menawan serta menyesatkanmu".

Lembah Cinta (isyq)
"Cinta sebagai api yang bernyala terang"
"Sedangkan pikiran sebagai asap yang mengaburkannya"
"Tetapi cinta sejati dapat menyingkirkan asap"
"Cinta sejati sebagai penglihatan batin yang terang"
"Hanya dia yang telah teruji, bebas dari dunia serta kungkungan benda-benda, berpeluang memiliki penglihatan terang, Caranya ialah dengan penyucian diri"

"Indra Tubuh adalah tangga menuju dunia
Indra Keagamaan tangga menuju Langit
mintalah kesehatan tubuh kepada dokter
namun kesehatan Jiwa dan Rohani hanya didJalan rohani meruntuhkan (Hasrat) tubuh, sesudah itu rumah yang lebih megah dibangunnya, Lebih baik merubuhkan rumah demi harta karun dan dengan harta itu membangun rumah baru dibanding mempertahankan rumah usang"

"Bendunglah air dan bersihkan dasar sungai, baru kau alirkan air minum didalamnya,
Belahlah kulit dan cabut bulunya, lalu segarkan kulit menutupi luka"

FB_IMG_1487094894399.jpg

"Ratakanlah benteng dengan tanah, rebutlah ia dari tangan orang mungkar dan kafir,
Lalu dirikan ratusan menara dan tempat berlindung diatasnya"
(Siapakah orang mungkar dan kafir itu: dia tak lain adalah nafsumu sendiri)

Dia yang menempuh jalan tasawuf hendaknya memiliki seribu hati,
Sehingga setiap saat ia dapat mengorbankan yang satu tanpa kehilangan yang lain.

Disini Cinta dikaitkan dengan pengorbanan,
ketaatan kepada seseorang yang dicintai merupakan seorang pecinta sejati.

"Malam-malam pengasingan sunyi telah berlalu, namaun tak seorang dapat menyingkap rahasia seperti itu"

"Siapapun yang permohonannya dikabulkan seperti aku malam ini, siang dan malam-malamnya akan dilalui dengan kebenaran cinta birahi"

"Pada siang hari nasibnya dicetak, malam hari berikutnya disiapkan, ya Tuhan, Tanda-tanda menakjubkan apa yang kusaksikan malam ini"

"Apakah ini tanda hari kiamat? akal, kesabaran, kawan sejati semua pergi"
"Cinta macam apa ini, derita macam apa dan kepiluan macam apa?

Lembah Kearifan / Makrifat
Kearifan dan pengetahuan biasa:

  • Pengetahuan biasa bersifat sementara
  • Kearifan ialah pengetahuan abadi, sebab isinya ialah tentang yang abadi.

KEARIFAN
Kearifan merupakan laba yang diperoleh seseorang setelah memperoleh penglihatan batin yang terang dimana ia mengenal dengan pasti hakikat tunggal segala sesuatu.

Kearifan menyebabkan sesorang selalu terjaga kesadarannya akan yang satu, waspada terhadap kelemahan, kekurangan dan keabaian dirinya, disebabkan godaan dan tipu muslihat yang banyak.

MAKRIFAT
Mengetahui, Melihat, Merasakan

Makrifat dapat dicapai dengan berbagai cara diantarnya:

  1. Sembahyang yang khusuk
  2. Latihan kerohanian yang disiplin
  3. Penyucian diri sepenuhnya dihadapan kekasih
  4. Pengisian jiwa dengan pengetahuan yang bermanfaat bagi pertumbuhan Rohani.

Seseorang yang mencapai makrifat akan menerima nur (cahaya) sesuai amal usaha dan mendapat peringkat kerohanian, yang ditetapkan bagi dirinya dalam mengenal kebenaran illahi.

Hakikat (ilmu yang diamalkan) orang yang mengenal hakikat segala sesuatu akan memandang dan bersikap terhadap dunia melalui penglihatan hatinya yang telah tercerahkan, diantaranya: ia tidak lagi terpukau pada segala sesuatu yang bersifat embel-embel, sebab yang menjadi perhatiannya ialah yang hakiki. ia tidak sibuk memikirkan dirinya dan hasratnya yang rendah, namun senantiasa asyik memandang wajah sahabat atau kekasihnya, yang maha pengasih dan penyayang itu. KEARIFAN MENJADI RUSAK DISEBABKAN: Dangkalnya pikiran Kesedihan yang berlarut-larut, dan Kebutaan pandangan terhadap hakikat ketuhanan.

Mata orang arif terbuka kepada yang satu, bagaikan bunga tulip yang kelopaknya selalu terbuka kepada cahaya matahari"

Lembah kebebasan / Kepuasan (istighna)
Dilembah ini tidak ada lagi nafsu memenuhi jiwa seseorang, atau keinginan mencari sesuatu yang mudah didapat dengan ikhtiar biasa, karena pandangan telah tercerahkan oleh kehadiran yang abadi.

Maka seseorang tidak pernah melihat ada yang baru atau yang lama didunia ini, lautan tampak setitik air ditengah wujudnya yang tak terhingga luasnya.

Dadanya selalu lapang sebab dia mengetahui bahwa rahmat tuhan tidak akan pernah menyusut atau berkembang, tujuan hidup tak berguna ditinggalkan dan seorang merasa cukup dengan rahmat yang dilimpahkan Tuhan.

Didunia ia hanya tinggal bekerja berikhtiar dan berusaha sesuai kemampuan dan pengetahuannya tentang sesuatu, untung rugi ia pasrahkan kepada kekasihnya.

Untuk mencapai tingkat ini seseorang harus melakukan kewjiban yang dipikulkan kepadanya tanpa beban,
seseorang mesti meninggalkan:
~ sikap acuh tak acuh
~ masabodo dan ketidak pedulian masalah keagamaan kemanusiaan dan sosial.

Lamunan kosong dan ketidak pastian terhadap sesuatu yang tak memerlukan lamunan dan keraguan harus diganti dengan keteguhan iman haqq al-yaqin.

ilmu 'l-yaqin nama ilmunya
ayn 'l-yaqin hasil tahunya
haqq 'l-yaqin akan katanya
muhammad nabi asal gurunya

Syariat akan ripainya
tariqat akan bidainya
haqiqat akan tirainya
makrifat yang wasil akan isainya

Dilembah keempat ini seorang mesti menyibukkan diri dengan hal-hal yang bersifat hakiki dan utama, mengabaikan hal-hal bersifat lahiriah, yang semata-mata menyangkut kepentingan diri sendiri.

Dilembah ini seseorang mungkin melakukan satu kegiatan yang bermakna, tetapi ia tidak menyadari ia tidak perlu menyombongkan diri.

Lupakan segala yang telah kau perbuat, berikhtiarlah untuk bebas dan cukupkan dengan dirimu sendiri, meskipun kau kadang mesti menangis dan bergembira terhadap hasil-hasilnya.

Dilembah keempat ini cahaya kilat kesanggupan yang merupakan penemuan sumber-sumber dirimu sendiri, kecukupan dirimu menyala begitu terang dan membara hingga membakar penglihatanmu pada dunia.

Lembah Tauhid
Dilembah ini semuanya pecah berkeping-keping kemudian menyatu kembali, semua yang tampak berlainan dan berbeda kelihatan berasal dari hakikat yang sama.

Jadi dilembah ini seseorang menyadari bahwa hakikat wujud yang banyak itu sebenarnya satu, maksudnya manifestasi cinta yang satu yaitu al-rahman al-rahimnya

Lembah Hayrat (ketakjuban)
Disini kita menjadi mangsa ketakjuban yang menyilaukan mata, sehingga seolah-olah kita tenggelam dalam kebingungan dan timbul rasa duka yang tak terkira.

Betapa tidak: siang berubah menjadi malam, malam berubah menjadi siang, kemalangan tampak sebagai keberuntungan, dan keberuntungan sebagai kemalangan, untung rugi tak jelas batasnya.

Orang yang mencapai lembah tauhid pada mulanya akan lupa atas segalanya, kemudian sadar bahwa bersama dirinya ialah satu, tetapi dia tidak tahu siapa yang bersamanya dengan dirinya.

Jika orang berada dilembah ini ditanya, dia akan menjawab: aku tak tahu apa ini fanna (lenyap) atau baqa (hidup kekal) dalam dia aku tak tahu apa ini nyata atau tak nyata, aku sedang bercinta tetapi tidak tahu dengan siapa bercinta.

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now