Katamu, sehabis senja ini maka akan banyak makna menjumpai dirib sebelum lelap. Katamu seusai senja ini, maka senja berikutnya bukan lagi warnanya yang kau cerna tapi rasa. Katamu sebelum senja benar-benar hilang, maka malam adalah hal yang dipenuhi prasangka.
Kemudia aku ingat senja pertama kita, seperti ada bertumpuk rindu meski mata saling bertemu.