Aku dan Cerita Hari Ini #3

textgram_1501828749.png

Dear Steemians

Bermalam di sebuah rumah sakit adalah hal yang menyedihkan buatku.
Betapa tidak, hal itu mengingatkanku akan kesedihan dan kesakitan istriku. Ya, istriku yang akan menjalani operasi kuretase (umumnya disebut kuret).

Saat itu, tak ada mimik muka bahagia yang tampak pada istriku. "Abang (panggilan istriku untukku) sakit"...itulah kata-kata yang selalu terngiang di telingaku.

Proses menjelang operasi kuret memang terbilang luar biasa sakitnya. Rasa sakit itu seperti halnya seorang perempuan yang akan menjalani proses persalinan. Perbedaannya adalah jika seorang perempuan menjalani proses persalinan, rasa sakit itu terbayarkan dengan suara tangisan dari bayi yang dilahirkan, namun operasi kuret sebaliknya, rasa sakit bercampur dengan kesedihan yang mendalam kehilangan calon bayi dalam kandungannya.

Ada satu cerita dari istriku, ketika menjalani proses operasi kuret.
Cerita yang selalu membuatku merinding sekaligus takut, takut kehilangan istriku yang paling kucintai.

Malam itu, sebelum masuk ruang operasi para perawat rumah sakit memberikan suntikan kepada istriku. Suntikan agar tertidur, sehingga proses operasi berjalan lancar dan istriku tidak merasakan sakitnya.

Setelah istriku tertidur, para perawat dan dokter yang bertugas waktu itu segera mempersiapkan segala sesuatunya, dari mulai peralatan dan obat-obatan yang mendukung kelancaran operasi tersebut.

Operasi ini terbilang cepat, hanya butuh waktu 15 menit saja operasi sudah selesai dilakukan. Aku dan ibu mertuaku pun terkejut, secepat itukah Operasi kuret ini.

Aku dan ibu mertuaku segera masuk ke ruang dimana istriku masih terbaring tak sadarkan diri. Terlihat guratan wajah istriku yang lelah dan pucat. Barangkali itulah wujud dari seseorang yang menahan rasa sakit selama proses menuju operasi kuret ini.

Sesaat kemudian, istriku sadar dari tidurnya dan langsung menanyakan aku;

Istriku : " Abang mana ?" Tanya istriku ke ibu mertuaku

Aku : " Abang ada di sini sayang."

Istriku : " Abang jangan nangis ya!!"

Mendengar perkataan istriku yang seperti itu, akupun termenung dan jantungku tiba-tiba berdegup sangat kencang. Apa maksud perkataan istriku itu. Akupun jadi takut kehilangan istriku. Tak terasa air mataku menetes, lalu kukatakan pada istriku ;

Aku : " Gak sayang, abang kuat kok. Kenapa ngomongnya seperti itu? Buat abang takut aja.

Setelah kesadaran istriku berangsur pulih, istriku kemudian bercerita perihal yang kutanyakan tadi. Istriku mengatakan bahwa tadi dia dibawa oleh orang-orang yang berpakaian serba putih ke suatu taman yang indah dan penuh bunga-bunga. Dinding-dindingnya bertuliskan ayat-ayat Alquran yang indah.

Lalu istriku dibawa ke suatu tempat yang ramai sekali dengan anak-anak. Anak-anak tersebut kemudian memanggil istriku dengan sebutan bunda. "Bunda...ayo kemari." Begitulah kira-kira panggilan anak-anak tersebut kepada istriku.

Kemudian aku mencium kening istriku, lalu kukatakan kepada istriku ;

Aku : " Kita berdoa ya sayang, semoga kita bisa ambil hikmah dari musibah ini. "

Istriku : " Aamiin...iya sayang. "

@tusroni

download.jpg

Please Upvote, Reblog or Resteem and follow me @tusroni

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center