Iman Turun di Bulan Ramadan
Di tengah puasa Ramadan yang terus berjalan, orang tidak bertambah iman. Malah iman berkurang karena banyak godaan. Godaan untuk korupsi, katanya untuk haji. Godaan untuk korupsi, katanya untuk berbagi, Godaan menipu, katanya demi aturan. Padahal untuk diri sendiri. Tidak ada kebaikan yang bisa dibayar dengan kezaliman.
Salat ditegakkan, ayat suci Al-Quran dilantunkan, bahkan setiap hari bibirnya menyeru kebaikan dan menyerang kebatilan. Namun hatinya masih berduri. Di atas mimbar ia menjadi pahlawan Tuhan dan penyerang setan. Di belakang ia bersekutu, mau menipu demi saku-saku yang merindu doku. Terlibat dalam sumpah palsu, demi jabatan yang tak sampai sewindu.
Mereka memisahkan iman dengan pekerjaan. Memisahkan iman dengan perbuatan, seolah iman tinggal di rumah ketika berada di kantor. Seribu Ramadan boleh berlalu, tapi laku takkan berbeda. Begitulah Ramadan bagi orang merugi, sesal menanti di ujung masa.*
