Dan bila waktu itu tiba

Menikah, adalah sesuatu yang sakral, semua orang pasti ada keinginan untuk menikah, karena dengan menikah, berarti kita telah menyempurnakan agama kita. Tapi untuk mewujudkannya tidaklah gampang, banyak proses dan persyaratan yang harus dilalui, untuk menghalalkan jodoh kita


image

momen indah beberapa tahun silam, saat prosesi jak "jak intat lintoe" (mengantar pengantin mempelai pria) sahabat terbaik saya

Saya jadi teringat akan pertanyaan-pertanyaan dari teman, yang terus memborbardir saya, dengan pertanyaan "Kapan nikah" ? Dan saya yakin, pasti teman-teman steemians, juga pernah mendapat pertanyaan yang sama, khususnya yang saat ini masih melajang, benar kan ? Buat saya, pertanyaan yang demikian, tak usah kita ladeni, karena menurut saya, nggak terlalu penting juga untuk kita jawab, mereka terlalu kepo dengan kehidupan pribadi orang


image

Tapi, pertanyaan itu, akan saya jawab lewat postingan sini, karena saya belum menemukan ide untuk menulis, maka dari itu, tulisan ini terinspirasi, dari sejumlah pertanyaan yang masuk di via WhatsApp pribadi saya, dan untuk anda yang sering meneror saya, dengan pertanyaan "kapan nikah" baca tulisan ini, sampai selesai, supaya anda mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang selama ini, layaknya virus buat saya, baca dan simak baik-baik tulisan ini, karena saya tidak akan menjawab untuk yg kedua kali

Pertama-tama, saya tidak setuju, kalau tadi ada yang bilang laki-laki, atau siapapun yang masih lajang, itu hidupnya tak punya tujuan. Karena lajang itu, kayak saya ini, sekarang sampai hari ini, saya masih memutuskan untuk belum berkomitmen, dalam sebuah pernikahan, bukan artinya saya nggak suka perempuan, pilihannya banyak, tapi saya memilih untuk belum berkomitmen dulu dalam pernikahan


image

itu sangat sakral, jadi saya harus memastikan bersama dengan pasangan, yang memang tepat dan cocok buat saya gitu. Ya, intinya gitu, pokoknya buat saya pribadi, sampai hari ini, kenapa saya masih betah melajang, bukan artinya saya nggak mau menikah ya, tapi suatu hari nanti, ketika saya sudah mendapatkan pasangan yang cocok, dan menurut saya tepat, pasti saya akan menikah

Saya tidak takut berkomitmen, karena saya adalah seorang pria sejati, maksudnya gini, pria sejati membuat "Komitmen", kalau pecundang membuat "Janji ", inilah bedanya, kalau kita ingin jadi pria sejati, kita harus berani berkomitmen. Itu bedanya orang yang mau bertanggung jawab, sama yang nggak. Komitmen itu lebih lebih keren daripada tampan, dan tanggung jawab itu, lebih mantap, daripada mapan

Mestinya sekarang ini laki-laki juga nggak sembarangan sih, mereka nggak gampang juga untuk ngajak menikah, meskipun pacaran sudah lama, pria pun sekarang pelajari dulu karakter wanitanya seperti apa, kalau saya, inilah saya, menikah dengan orang, saya menikahi karakternya dia


image

Menurut saya, cantik saja nggak cukup, baik aja nggak cukup, memang dia harus punya karakter yang baik, karena itu dasar dari segalanya. Ketika dia punya karakter yang baik, rasanya secara otomatis, dia tau menjaga komitmen pernikahan yang baik itu seperti apa.

Itulah jawaban yang bisa saya kasih, untuk anda, yang sering menanyakan, kenapa saya masih betah melajang, saya harap jawaban saya ini, bisa membuka hati dan pikiran khususnya, yang suka "Kepo" dengan kehidupan orang lain, Terimakasih
![image]. ()
Salam

@midiagam

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now