Adek Lon Dibouh Gayueng Le Gob - Adikku Diguna-guna Orang

Di sebuah bengkel tambal ban, sambil menunggu ban motor saya ditambal, saya tidak sengaja mendengar percakapan antara tukang tambal ban dengan seorang kliennya yang lain. Sebut saja tukang tambal ban sebagai Bang Him, dan kliennya, Maknu.

Ilustrasi

Bang Him: "Jadi peu saket adoe droeneuh?"
(Jadi sakit apa adik anda?)

Maknu: "Pane na Droeneuh, meurampout!"
(Mana ada Bang, kerasukan!)

Bang Him: "Meurampout peu dirampout?
(Kerasukan apa diguna-guna; disantet; disihir?)

Maknu: "Dirampout, meunan geupeugah le Teungku jeh."
(Diguna-guna; disantet; disihir, begitu kata Teungku itu.)

Bang Him: "Peu Buroung itam, Buroung Puteh, atau Buroeng Tujouh? Atau kadang jibouh gayueng njan."
(Apa Hantu Hitam, Hantu Putih, atau Hantu Tujuh; Hantu paling sakti? Atau kadang dikirimi ilmu hitam itu.)

Maknu: "Geupegah Buroung Puteh, man kiban dibouh gayueng njan?"
(Katanya Hantu Putih, jadi gimana maksut dikirimi ilmu hitam itu?)

Bang Him: "Njan na dua macam, na yang dibouh, na yang dipeupoe, njoe dibouh bak tubouh lansoung, njoe dipeupoe dikirem rhet angen. Man ho geujak peu ubat?"
(Itu ada dua macam, ada yang yang dikasih lansung, ada juga yang diterbangkan, kalau dikasih lansung pada tubuh, kalau diterbangkan dikirim lewat angin. Jadi dibawa berobat kemana?)

Maknu: "Kageupuwoe u gampoung. (Sekitar Aceh Utara)"
(Sudah dibawa pulang kampung; Sekitar Aceh Utara)

Bang Him: "Oo, ba laju dumpat dilee meuubat, njoe hana rasi, bah taba u Juloek gampoung lon, di sinan get na ureung peuubat. Man hana geupeugah soe bouh?"
(Oo, bawa terus kemana saja dulu berobat; pengobatan alternatif, kalau tidak mempan, biar kita bawa ke Juloek kampung saya, di situ ada orang bagus yang bisa mengobati; pengobatan alternatif. Jadi tidak dikasih tau siapa yangguna-guna; santet; sihir?)

Maknu: "Menurout Teungku njan peugah, mantan cewek jih, brat that saket hatee jih karena adoe lon ka ditunangan ngon awak laen. Leubeh awai jibouh tunanganjih, baroe leuh njan adoe lon."
(Menurut Teungku itu bilang, mantan pacarnya, berat sakit hatinya karena adik saya sudah ditunangkan dengan orang lain. Lebih dulu dia guna-guna; santet; sihir tunangannya, baru kemudian adik saya.)

Bang Him: "Man peu hana rencana balah? Na cara jih, man jilakee jeulamee peng lhee juta. Tapi han rugoe njoe neuk balah, cara jih cuma prouh boh u, njoe jitubiet darah, singouh beungouh lansoung payah seumiyueb si gam njan!"
(Apa tak ada rencana balas? Ada caranya, cuma diminta mahar tiga juta. Tapi tidak rugi kalau memang mau balas, caranya cuma belah buah kelapa, kalau keluar darah, besok pagi lansung bisa dikebumikan lelaki itu -- yang kirim guna-guna; santet; sihir.)

Maknu: "Hai geupeugah le Mak hana peu balah, bah meunan dih, na droe dih ngo Po!"
(Hai Mamak bilang tak usah dibalas, biarkan saja, biar dia berurusan dengan Tuhan!)

Demikian yang sempat saya tangkap isi pembicaraan keduanya. Jujur, sudah hampir dua puluh tahun saya tak pernah lagi mendengar istilah meurampout, atau dibouh gayueng. Ngeri juga kalau sedikit-sedikit sakit hati main rampout atau bouh gayueng yang dapat mencelakai sampai kematian terhadap orang lain. Hal-hal seperti ini ternyata masih ada di Aceh, negeri Syari'at Islam, bukan hanya di Jawa atau tempat lain di luar Aceh.

Kalau saya daripada dikirimi gayueng atau dirampoet dengan dengan ilmu hitam, mending dikirimi Steem Power, Steem, atau Steem Dollars (SBD), tentu saya tak akan nolak..Hihi!

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center