Reuni Pinjaman

Tunaiku Ajukan Pinjaman Online Tanpa Agunan


Alhamdulillah, sepupu saya yang bekerja di Bekasi, hari minggu lalu sudah resmi menikah. Asep, nama sepupu saya itu terus menahan tawa jika bertemu dengan saya, Irma dan Andi (kami berempat saudara sepupu juga). Saya pun demikian, jika ingat Asep, Irma atau Andi, pikiran langsung tertuju ke masa lalu, masa ketika saya dan ketiga saudara sepupu itu suka saling pinjam meminjam uang, baju, atau apa saja. Makanya ketika setelah sekian lama kami berpisah karena jarak dan kesibukan (plus adanya covid-19) lalu bisa ketemuan bareng-bareng di rumah paman (orang tua Asep) dengan iseng dan gokilnya Andi bilang inilah acara terkeren, reuni pinjaman.

Usia kami terpaut sekitar tiga atau empat tahun satu sama lain. Saya paling tua, lalu Andi, Irma dan yang paling muda, Asep. Saya dan Asep beda usia 14 tahun namun kami seperti usia sepantaran saja. Masih suka ketawa-ketiwi, masih suka jajan, dan masih suka tidur melingkar depan TV, meski sekarang sudah pada punya anak dan Asep telah memiliki istri.


Selamat menempuh hidup baru ya sepupu gokilku... 🙂

Empat hari setelah resepsi di mempelai perempuan, Kamis kemarin giliran prosesi ngunduh mantu di mempelai laki-laki, tepatnya rumah Asep. Ya, di rumah Asep, bukan rumah paman alias orang tua Asep. Karena sebelum menikah Asep memang sudah lebih dahulu bikin rumah di kampung, lokasinya dekat dengan rumah orang tuanya dan rumah nenek kami.

Banyak yang mengatakan beruntungnya Weni, yang bisa diperistri Asep. Sudah punya pekerjaan, punya rumah sendiri di kampung halaman, semua keperluan hampir tercukupi. Apa lagi? Anak muda jaman sekarang pikirannya selalu out of the box sih ya... Ide dan jalan pemikiran kadang luar biasa. Seperti yang dilakukan Asep.

Ketika kaum lelaki sedang sholat jumatan, saya Irma dan Weni istrinya Asep, pada ngumpul di dapur. Kami ceritanya mempersiapkan nasi liwet, tapi sambil haha-hihi. Asli selalu ingin tertawa ketika membongkar cerita lama yang kebanyakan gokil abis.

“Ni, setelah Asep selesai cuti kerjanya, rencana kamu mau di rumah saja atau gimana?” Tanya Irma rada serius.

“Saya mau ikut ke Bekasi saja. Siapa tahu bisa sambil kerja,” jawab Weni.

Weni dulu adik kelas Asep di SMK kecamatan tempat kami tinggal. Jika Asep melanjutkan sekolah dan bekerja di Bekasi, kalau Weni memilih jadi pekerja migran di Jepang. Dua kali kontrak kerja di negara sakura kemudian pulang dan sekarang menikah.

Sepulangnya Andi dan Asep dari solat Jumat, kami pun makan bersama. Sambil makan kami bercerita segala macam. Sampai saya mendengar pembicaraan Andi dan Asep yang membicarakan soal dana pinjaman.

“Cepat ya kalau gitu? Keren atuh gak ribet pakai syarat ini itu pula.” Kagum Andi tertera jelas dalam kalimatnya.

“Bukan cuma itu, masih banyak kelebihan lainnya.” Balas Asep. Saya, Irma dan Weni saling melihat. Penasaran. Mereka sedang membicarakan apa ya?

“Bisalah, buat modal usaha, biaya pernikahan, biaya kuliah, apa saja. Nah sekian banyak Financial Teknologi (fintech) yang saya tahu, Tuniaku ini yang saya rasa kok jalur nya cepat dan tidak bikin ribet.” Jelas Asep.

“Hei, saya tahu atuh kalau Tunaiku, mah...” seru saya antusias. Ya, soalnya saya pernah mengulasnya saat ada tetangga yang mau pinjam uang untuk modal usaha tahun lalu.


Iya, siapa yang gak kenal dengan fintech Tunaiku, apalagi generasi milenial jaman sekarang, macam Asep. Bukan hanya memiliki keunggulan seperti: pengajuan yang praktis, pinjaman cukup besar dengan cicilan ringan, aman transparan tapi juga tidak memerlukan agunan.

Tunaiku ini beda dengan fintech dan kredit tanpa agunan (KTA) konvensional lainnya, ada perbedaan antara Tunaiku dengan situs fintech lainnya, terkait dua hal. Yaitu dalam hal keamanan dan fleksibilitas.

Tunaiku berdiri di bawah naungan institusi finansial berbentuk bank resmi di Indonesia yaitu Bank Amar yang terdaftar dan diawasi oleh otoritas jasa keuangan (OJK). Jadi dari segi keamanan data nasabah kita tidak perlu ragu. Jelas kalau Tunaiku berusaha sebaik mungkin untuk melindungi data nasabah.

Tunaiku menyediakan fasilitas tenor yang sangat panjang yaitu maksimum 20 bulan dengan batas terbesar pinjaman sampai 20 juta rupiah.

Pengajuan uang pinjaman di Tunaiku syaratnya lebih mudah, yaitu WNI yang memiliki KTP usia 21-55 tahun, punya rekening bank, dan punya penghasilan.

Betul kata Asep, dengan Tunaiku, tidak hanya menyediakan layanan pinjaman online tanpa jaminan dan tanpa kartu kredit, serta proses pengajuan KTA yang hanya bermodalkan KTP, tapi juga dalam waktu beberapa menit saja untuk pengisian formulir perjanjian pinjaman sudah bisa diselesaikan.

Apalagi sekarang, aplikasi Tunaiku sudah bisa didownload. Saya sendiri sudah punya aplikasi Tunaiku di smartphone. Kamu, gimana?


Posted from my blog with SteemPress : http://tehokti.com/reuni-pinjaman.html

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now