Kelas Menulis Perdana di Rumoh Agam

Rasanya senang sekali, akhirnya kelas perdana Berbagi Semangat Menulis di Rumoh Agam terlaksana. Ada lima aneuk agam yang penuh semangat, Arifin, Badrul, Hari, Rayan, dan Sultan yang mengikuti kelas perdana ini.


Kelas dibuka oleh Kak Fara yang menyampaikan semacam prolog untuk apa kelas ini diadakan. Kenapa anak-anak muda harus punya keterampilan menulis. Kak Fara juga mengenalkan keahlian masing-masing anak muda tadi yang membuatku semakin bersemangat berbagi. Misalnya Rayan yang punya minat di hair style dan sedang magang di salah satu barber shop di Banda Aceh. Hari yang bisa desain dan Photoshop, Arifin yang piawai tanam-menanam atau gardening, dan yang lainnya.

Selain saling mengenalkan diri masing-masing, aku mulai mengenalkan tentang media dan jenis-jenis tulisan. Bercerita apa yang bisa kita lakukan dengan menulis, bagaimana dahsyat sebuah kekuatan dari tulisan yang bisa mengubah hidup bahkan dunia. Apa sebenarnya manfaat menulis bagi diri sendiri dan orang lain. Bagaimana menulis bisa dikatakan sebagai self healing atau self therapy, turut kami bahas sore itu.


Lalu mengenal beberapa jenis tulisan fiksi dan nonfiksi. Bagaimana prospek bergelut di dunia kepenulisan, seberapa penting menulis untuk masa depan, dan banyak hal lain yang kami bahas hingga tak terasa satu setengah jam berlalu, langit lazuardi meredup bertukar lembayung. Aku harus segera menutup kelas, syukurlah Pak Aris kemudian bergabung dan menambahkan beberapa closing statement yang kulihat menambah binar mata para anak muda.

 

Apa pun itu walau kecil, berbagi memang mendatangkan kebahagiaan. Semoga ke depan ada lagi karya dari sekumpulan anak muda di Rumoh Agam.


Posted from my blog with SteemPress : https://stanzafilantropi.com/kelas-menulis-perdana-di-rumoh-agam/

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center