Saran Bagi Pemimpin

Majelis Steemit Pinggir x.jpg

Bagi yang beragama Islam mari kita teladani selalu Rasulullah Muhammad SAW dalam menjadi pemimpin yang benar, tiru dirinya sebagai pemimpin dunia dan pemimpin umat yang benar-benar menjalankan Syariat Islam yang benar. Teladani kata-kata bijaknya dalam menghadapi apapun bahkan bahaya sekalipun, bijaklah berfikir dan bertindak saat dirimu jadi pemimpin, agar apa yang kamu sekalian pimpin akan menjadi baik di kemudian harinya.

Rasulullah Rahmatan bagi semua umat, terutama bagi umat Islam, berpedomanlah kembali mulai hari ini dengan apa yang dititipkannya, yaitu Al Quran dan Hadist; baca dan fahami seluruh isi Al Quran tersebut , jangan hanya pintar membacanya tanpa mengetahui arti dan maknanya. Umat Islam adalah umat yang paling beruntung di muka bumi ini, lantaran tidak akan melihat kiamat tiba, namun bagi umat Islam yang berpura-pura Islam waspadalah, kelak akan turun ajab padamu lebih pedih, lantaran kamu mengetahui apapun tentang Islam.

Maka janganlah berpura-pura dalam Islam, kafahlah memeluk Islam sampai ke tulang sumsum sekalipun. Jadikan aliran darahmu dengan Islam yang benar-benar Islam warisan Rasulullah, bukan Islam yang penuh retorika dan Islam yang mengada-ada yang sekarang banyak di jumpai di berbagai pelosok nusantara. Jangan jadi ustad-ustadan jika belum mampu memahami esensi Islam yang baik. Sebab kami masyarakat tidak perlu tipu daya dan rekayasa, apalagi tujuannya saling mengadu domba yang kini lagi tren berselubung Agama Islam. Jangan mudah di pecah belah apalagi di adu domba oleh kaum-kaum fasik.

Dan bagi para Imam, Tengku atau para ustad, ustadzah, kaum ulama, para khiayi kuatkan barisan, berilah pengertian Islam yang sebenar-benarnya, jangan hanya mengejar setoran dan ketenaran, berikan yang terbaik untuk umat sampai ke dasar-dasar yang terkecil, agar para umat tidak tersesat dan semakin mengada-ada. Ajaklah mereka ke dalam kebenaran Islam yang dianjurkan, bukan direkayasa demi kepentingan-kepentingan politik , kepentingan suku atau kelompok apalagi kepentingan instan.

Ditahun ini hendaknya, seluruh pemimpin Indonesia yang beragama Islam tidak ada lagi yang tamak, rakus atau serakah, malu kita pada malaikat pencatat, ngaku islam tapi tamak, rakus dan serakah. Jika kamu korupsi tapi mengerjakan sholat apalah artinya semua itu. Pemimpin yang beragama Islam hendaknya meninggalkan korupsi mulai tahun 2018 ini, jika kamu korupsi di tahun ini, itu tandanya kamu hanya Islam KTP, sebab Islam mengajarkan mana hak dan mana kewajiban. Kaya buat apa, jika ujung-ujungnya kamu hanya dapat kolesterol, asam urat, jantung, kencing manis, darah tinggi, strok dan masuk penjara pula, maka mari berperang terhadap kebatilan, jauhkan larangan Allah, Tegakkan akidah dan jadilah umat Islam yang tauladan bagi sesama kamu dan bagi umat yang lainnya. Jaga toleransi dan kerukunan antar umat, jangan mau dipecah belah.

Mulailah dari diri sendiri, saudaraku. Jika seluruh Indonesia atau dunia sudah mampu memperbaiki dirinya sendiri maka amanlah dunia. Hindari pertikaian apalagi fitnah, positiflah berfikir. Sesuaikan perkataanmu dengan perbuatanmu tentu kita semua akan menjadi orang-orang yang terpilih dan diridhai Allah.

Bagi para pemimpin yang kini menjabat di berbagai instansi baik pemerintah maupun swasta, baik yang berada di level terendah hingga level tertinggi, Rasulullah telah mencontohkan dalam kepemimpinannya, titik beratkan tiga hal sebagai program kerjamu, yaitu di bidang SOSIAL, EKONOMI dan AHLAK, jika ketiga ini telah berhasil maka negerimu, negaramu sukumu, kelompokmu atau individumu akan bahagia.

Penulis Bukan Ustad apalagi khiayi: Rahmad Sanjaya

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center