Assalamualaikum Stemians

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Hallo abang-abang dan kakak-kakak Stemians, terus terang saya mau memperkenalkan diri namun izinkan saya bercerita singkat mengenai perjalanan saya mendaftar akun di steemit.

Butuh waktu hampir satu minggu untuk mendapatkan password akun steemit di email saya.

Ceritanya saya punya teman bernama @silviranazzai yang mengenalkan apa itu steemit, silvira lebih kurangnnya sudah empat bulan menulis di steemit dan tidak lama kemudian teman saya yang lain @nurultasnimms mengajak saya untuk mendaftar akun steemit bersama. Namun saya menolak ajakannya, saya katakan ‘kamu aja daftar duluan nanti aku menyusul’.

Sudah menjadi kebiasaan saya sebelum bergabung di suatu lembaga atau apapun untuk mengenal terlebih dahulu. Kemudian mulai mencari tau lebih dalam dengan cara membaca beberapa postingan-postingan kurator steemit seperti @aiqabrago dan @levycore , ‘terimakasih kakak kurator Indonesia, postingannya sangat membantu saya memahami apa itu steemit’.

Dan akhirnya saya tau betapa lambatnya saya di era milenial ini berfikir panjang hanya untuk mendaftar akun steemit. Saya pikir ‘ini satu batu loncatan bagi penulis-penulis tersembunyi yang tidak tau harus mengaplikasikan kemana bakat menulisnya, bagi karyawan yang gajinya pas-pasan bisa menjadikan ini sampingan dan bagus juga untuk para pengangguran seperti saya di luar sana untuk mencoba menulis supaya angka persentase pengangguran di Indonesia berkurang. Apa lagi kita tidak menulis dengan cuma-cuma. Artinya kita di bayar’. Wauwww.

Alhamdulillah setelah mendapatkan password saya senang sekali dan langsung mengaktifkan akun saya. Kita sering mendengar pepatah ‘Tak Kenal Maka Tak Sayang’ jadi saya ingin mengenalkan diri saya kepada stemians dimanapun berada supaya kita saling sayang.
Screenshot_2018-02-09-19-59-23-1.png

Perkenalkan saya Mega Purnama Sari, panggilan akrab Mega. Saya perempuan biasa berkulit coklat dari keluarga penganut agama Islam, lahir di ujung barat Indonesia Aceh Besar pada 7 Desember 1993 hari Selasa. Anak kedelapan dari Sembilan orang bersaudara dengan Bapak Zainal Fikri dan Ibu Sumarni (almh). Menempuh pendidikan dasar dari MI sampai SMK di Banda Aceh. Kemudian melanjutkan ke jenjang kemahasiswaan di Universitas Abulyatama. Universitas yang dijuluki dengan sebutan ‘kampus hijau’ tersebut saya mengambil jurusan Teknik Mesin.

Screenshot_2018-02-09-20-03-23-1.png

Di kampus saya pernah menjabat sebagai wakil ketua Himpunan Mahasiswa Mesin dan komting di angkatan saya. Di luar kampus saya menjadi seorang guru bantu produktif bidang Teknik Kendaraan Ringan (TKR) di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadyah (SMK) 1 Banda Aceh dengan dua mata pelajaran yang saya pegang yaitu kelistrikan body dan perawatan chasis. Menjelang tahun terakhir perkuliahan, saya mencoba memulai menulis di blog pribadi mengenai perjalanan kegalauan saat skripsi hingga akhirnya saya sukses menaklukkan yang namanya skripsi.

Screenshot_2018-02-09-19-59-44-1.png

Setelah lulus sarjana tahun 2017 lalu, saya masih mengajar di Sekolah Menengah Kejuruan, sambilan mengejar mimpi saya untuk bisa melanjutkan study ke jenjang S2. Di samping itu saya juga sempat menjadi wartawan online di beberapa media seperti Mitra Today, Swara Indonesia dan juga aktif di organisasi kemasyarakatan “Jaringan Laskar Nusabangsa” sebagai kepala bidang media dan publikasi.

Terimakasih saya ucapkan, besar harapan saya untuk dapat diterima menjadi bagian dari kerabat sekaligus keluarga besar stemians Indonesia khususnya.

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center