SOROT PUISI #3|| CARA MENGENALI KEORIGINALITAS SEBUAH KARYA

image

Tiap penyair selalu punya cara mengungkap apa yang dilihat, didengar atau diwacanakan termasuk ketika berbicara cinta. Kendati tema sama tentang cinta tentu cara mengungkapkan pastilah berbeda, di sinilah original itu benar-benar kita saksikan.

Sebagai bahan bahasan tentang keorsinilan karya maka saya posting dua puisi yang ditulis oleh dua penyair dengan perincian masing-masing penyair satu puisi.

KIM AL GHOZALI AM
SEBAB CINTA

sebab cinta keindahan peristiwa
begitu rahasia
wewangian yang lahir dari kelopak
jiwa kita
maka tak ada yang utuh tertangkap
jaring puisi begitu rapuh
selain serpih kecil suasana sua kita

dalam cinta, dua etentitas berjumpa
di ruang kristal kedalaman sunyi
kita sama terpenjara, sama mabuk
anggur yang mengalir dari telaga purba
-hanya diam, kata begitu papa
menjelaskan makna

karena cinta, kau renggut segala
daya kusimpan. tak ada birahi.
mawar dan lembut rambutmu terbit
dari sepasang angin-gelombang

Novy Noorhayati Syahfida
Cinta, Bukan Sekedar Itu Saja

kau katakan cinta
kubilang kita
setelah lelah melucuti tubuh rindu
bersandarlah di pundak waktu
hampa lidahmu singgah di bibir restu
kubenamkan wajah dalam lengkung dadamu

kukatakan ingin
kau berlalu seperti angin
cinta, bukan sekedar itu saja
katamu siang itu di tikungan sana
seakan tak rela hari memperkosa
detik yang akan berlalu begitu saja

ah, ternyata tuan...
cintamu sangat menyakitkan

Kedoya, 13.05.2014

Baik Kim Al Ghozali maupun Novy Noorhayati Syahfida sama-sama mengenalkan cinta menurut versinya dengan diksi-diksi mereka sendiri.

Perbedaan itu tampak jelas kita rasakan utamanya ketika dua penyair ini mewacanakan cinta, cinta yang diangkat adalah cinta sesama manusia. Tentu dengan gaya ungkap dan pemilihan diksi yang berbeda.

Semakin lama penyair bergelut dengan puisi maka puisi yang dihasilkan tentu akan semakin matang. Konsentrasi saat membuat puisi juga menjadi hal penting yang tak boleh dilupakan agar yang dihasilkan penuh gizi.

image
image

Penyair sejati ianya akan terus berproses sampai menemukan gaya ungkap paling pas buatnya. Kekhasan inilah sebenarnya yang paling mahal dari sebuah proses sebab bila kekhasan telah mendarah daging hanya mengamati tulisan tampa membaca pengarangnya seorang pembaca akan dengan sangat mudah bisa mengenali karya tersebut.

Saya menghadirkan karya Kim Al Ghozali dan Novy Noorhayati Syahfida dalam catatan kali ini sebagai perumpamaan untuk menegaskan pandangan bahwa selama seseorang menulis puisi dan tidak menjiplak maka gaya ungkapnya akan lebih mudah dikenali.

Madura, 9 Agustus 2018
Baca juga SOROT PUISI lainnya:
SOROT PUISI #1|| MENGANALISA KESAKSIAN YANG ANGGUN DI MATA PENYAIR MOH. GHUFRON CHOLID https://steemit.com/sorotpuisi/@penasantri/sorot-puisi-1-or-or-menganalisa-kesaksian-yang-anggun-di-mata-penyair-moh-ghufron-cholid

SOROT PUISI #2|| MENGANALISA ANGEL OF LOVE DI MATA FARROHAH ULFAhttps://steemit.com/sorotpuisi/@penasantri/sorot-puisi-2-or-or-menganalisa-angel-of-love-di-mata-farrohah-ulfa-4dd7a1f1ae2c2

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center