RUPA TERANTIK DARI CINTA DI MATA PENYAIR IRMANSYAH

Vitamin yang bergizi untuk pengayaan nurani di samping al-qur'an dan hadits, bagi saya adalah puisi. Moh. Ghufron Cholid

Pagi ini saya bertemu dengsn salah satu karya steemian bernama @mpugondrong (Penyair Irmansyah/Rohmantik) yang diberi judul KAUKAH YANG BERBISIK DISAAT MATA HENDAK TERPEJAM, https://steemit.com/poetry/@mpugondrong/kaukah-yang-berbisik-disaat-mata-hendak-terpejam-760861b262771
iewoq1u1zl.jpg
@mpugondrong

Suatu yang tak bisa disangkal adalah ilustrasi hati seorang penyair ketika ianya mendapatkan suara berbisik maupun terdengar nyaring, terkaan pertama dari yang dianggap paling istimewa dalam hidupnya yakni suara kekasih dan itupun diungkapkan oleh @mpugondrong.

Selanjutnya sudah bisa diterka yakni situasi kegelisahan atau ingatan-ingatan kepada jalur atau alamat kenangan yang paling lekat sehingga kesendirian menjadi suatu yang tak lagi mengasyikkan. @mpugondrong membeberkan ilustrasi hatinya di bait keduanya.

Sejenak saya berhenti dan mengakrabi bait ketiga, ingin lebih dalam mengetahui apa yang sedang dipersiapkan @mpugondrong untuk mempertegas wacana yang sedang di ketengahkan, saya pelan-pelan memasuki kamar imajinasi @mpugondrong yang tertera di bait ketiga,> Ada yang berbisik ke telinga jiwa dan syair romansa itu menyingkap tujuh lapis langit dan bumi.

Ada perbedaan laku kini seakan saya menyaksikan laku bathin dari cinta, diksi yang menyita perhatian saya adalah telinga jiwa oleh sebab itu saya menyebutnya laku bathin karena telinga jiwa sejatinya ianya adalah kiasan dan yang sedang dipersepsikan sesuatu yang tak biasa.

Suaramukah itu kekasih? Adalah bait yang dihadirkan begitu simple tetapi tidak dengan wacana yang dikandung, penyair seakan ingin memastikan bahwa yang didengar bukanlah ilusi, larik ini dihadirkan dengan dimulai kata tanya yang hakikatnya meminta kepastian.

Tampaknya @mpugondrong tak ingin main-main dengan perasaan yang sedang mendera, penyairpun menulis,

Kasur ini telah terlalu lama tak mendengar suara kecupan
Sementara helai rambutmu masih tersisa memilin malam
Sunyi jua yang timpa-bertimpa
Untunglah mimpi setia mempertemukan meski hanya buah kenangan yang begiti saja tumbuh bertangkai-tangkai di embun pagi

Pemakluman pun saya kira adalah langkah tepat mengingat yang dilanda cinta kerap mengungkap sisi yang kadang luput diungkap mata awam. @mpugondrong sebagaibpenyair hanya tahu yang bergejolak mesti diungkap sedang hasilnya dipasrahkan pada kejutan semesta yang telah dipersiapkan Tuhan.

Bait penutup dihadirkan sebagai sorotan tajam dari @mpugondrong atas rasa yang kerap mendera, @mpugondrong mulai mengungkap,

Ada yang tetap berbisik ketika mata hendak terpejam
dan kebahagiaan pun masih saja berasa mengalir meski hanya kenyataan yang nihi.

Tak bisa disangkal bahwa seseorang kerap mengalami perasaan yang paling membahagiakan dalam hidupnya jika tak dirasakan dalam dunia nyata maka dunia mimpi yang bicara, situasi seperti ini mengingatkan pada petikan lagu vahasa inggris yang memiliki terjemahan bebas, hidup bagaikan mimpi dan mimpi bagaikan hidup.

Junglorong, 9 Agustus 2018

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center