Alam adalah Guru Terkejam

Nabi Musa harus mendaki Gunung Sinai ketika akan mendapatkan kitab Taurat.
Nabi Muhammad juga harus mendaki Bukit (jabal) dan tinggal di Gua Hiro, sebelum akhirnya menerima wahyu yang pertama.

Gunung??
Setelah mendaki beberapa Gunung di Aceh dan terakhir kemarin 13 November 2017 kami kembali mendaki. Kali ini kami mendaki Gn.Kerinci yang merupakan Puncak Merapi tertinggi di Asia tenggara.
Banyak nafas yang menghembus, semakin cepat peluh ini menetes, semakin keras betis dan pundak ini. Semakin kuat pula keinginan saya untuk mendaki lagi puncak-puncak tertinggi di Indonesia. saya gk mau muluk-muluk

image

Karena kuatnya keinginan untuk dapat menjajakan kaki ke puncak-puncak tertinggi di Indonesia, saya tidak sebut menaklukkan gunung - yang terdengar begitu sombong, karena saya sadar ketika kita berada diatas, kita tidak lebih hanyalah seperti seekor semut yang merayap lamban di tengah luasnya hutan belantara. Kita hanya makhluk biasa yang tak berdaya, tidur diatas tanah, minum air mentah, berlindung dari dinginnya udara, tak berdaya di tengah kabut atau tak berkutik jika tersesat dan kehabisan bekal.

image

Lalu Kita akan terbiasa merasakan betapa lemahnya diri kita dan betapa dahsyatnya kekuatan sang alam. Jika kita merasakan kedekatan dengan alam dan mengenal alam dengan baik, maka dengan sendirinya kita akan tahu siapakah diri kita sebenarnya.
Kita akan sadar bahwa mendaki bukan menaklukkan gunung, melainkan menaklukkan diri sendiri.

Para hukamah/sufi mengatakan : Jika kita mampu mengenali diri sendiri, maka kita akan mengenali Tuhan.

image

Kita bisa melihat indahnya ciptaan Tuhan. Di atas, ada langit yang seolah begitu dekat dan luas. Di bawah, ada awan yang berhembus menutupi perkampungan, kita berada diatas awan. Kalau bernasib baik kita bisa melihat hamparan dataran yang dihuni oleh berjuta-juta manusia dengan berbagai kesibukannya. Dan ternyata kita hanyalah satu diantara berjuta-juta makhluk yang tinggal di bawah sana. Semua tampak seperti debu yang bertebaran di padang yang luas. Apa lagi yang bisa kita sombongkan?

image

Saya mencoba mencari sedikit referensi dalam buku-buku bacaan, film, dan juga didalam Al-Qur'an yang menerangkan tentang keinginan saya ini. Agar keinginan saya ini tidak seperti dikatakan orang bahwa Para pendaki gunung itu adalah kaum "Hedonist" yang hanya memuja kesenangan-kesenangan secara berlebihan.

Saya temukan banyak sekali ayat-ayat Al-Qur'an yang menjelaskan tentang Gunung. Bahwa gunung-gunung di pacangkannya dengan teguh, semua itu untuk kesenanganmu... (QS.An-Nazia't:32-33).
Allah menjadikan sebagian ciptaanNya sebagai tempat bernaung untukmu, dan menjadikan gunung-gunung sebagai tempat berlindung.... (QS.An Nahl:81)

Lalu dalam surat Ar-Rahman ayat 33 :
Hai jamaah Jin dan Manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, Kamu tidak akan dapat menembusnya kecuali dengan Kekuatan.

Masih banyak lagi ayat-ayat Al-Quran yang menjelaskan tentang Alam, Gunung, Bumi, dsbnya. Saya sengaja tidak menuliskan semuanya karena saya ingin mengajak kawan-kawan steemian untuk melihat sendiri, membuka dan membaca Al-Quran. Selain menambah ilmu kita juga mendapat pahala. Amin...

image

Referensi ini seperti membuat saya melayang-layang kelangit ketujuh lalu menari-nari diatas awan sambil menikmati rokok ktetek buatan sendiri dan membayangkan keinginan saya dan team untuk mendaki Gunung-gunung di Indonesia ternyata di dukung oleh Alqur'an.
Bahagia, terharu biru kelabu. Rasanya tak ingin menunda-nunda lagi, langsung persiapan, ambil carrier, packing, bla-bla-bla, berangkat.

Lalu terbaca ayat ini :

Hai jamaah Jin dan Manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, Kamu tidak akan dapat menembusnya kecuali dengan Kekuatan.

Ternyata tidak cukup kalau hanya keinginan yang kuat, nafsu yang kuat, tapi harus diimbangi juga dengan Kekuatan.
Kekuatan dalam arti sempit menurut hemat saya orang yang tidak paham tentang tafsir dan hanya bisa membaca arti dalam Alquran. Kekuatan itu terbagi dalam dua hal. Yang pertama kekuatan Fisik dan yang kedua kekuatan Dana. mohon pencerahannya apabila ada ustazd dan kawan-kawan steemian yang membaca dab paham memaknai kekuatan dalam ayat ini.
Kekuatan dalam arti luas akan lebih luas lagi, mencakup kekuatan akal, pikiran,mental, dan kekeranian.

Hal ini membuat saya dan team harus bersabar lebih lama lagi. Banyak pertimbangan yang harus di timbang, banyak dana yang harus dikumpulkan, banyak lemak yang harus dibakar dan banyak proposal yang harus diaudiensikan.

image

Lagi-lagi ini agar tidak seperti yang dikatakan orang bahwa "Para pendaki gunung adalah orang-orang yang memiliki kelainan jiwa “Amor Fati” atau orang-orang yang mencintai kematian".

Wallahua'lam..

Semoga bisa masuk dalam program Aceh Teuga yang di canangkan oleh Bapak Irwandi Yusuf.

Bersambung..

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center