Puisi: Suara (gema)

Raungan kepedihan terdengar
Pantulan kepedihan terasa nanar
Tidak ada sambutan dari luar
Hanya renungan fana menjadi samar

Satu rembulan, suara bingar
Kau hadir bersama tawa yang segar
Menghujaniku dengan cinta yang benar
Sayang, tidak bisa diterima nalar

Pantulan suara kerinduan lahir
Di tengah hubungan tiada akhir
Jeritan terendam pasir
Mengalir dihapus hilir

Pasang telinga untuk berpikir
Pasang hati untuk yang kikir
Harap lebih untuk bergilir
Tidak akan pernah aku pungkir

Kamu menghilang lalu mangkir
Seperti gema hanya segelintir
Meluncur menghilang karena tergelincir
Menyisakan cinta yang terukir

Kini pantulan suara bagaikan bulir
Sayup-sayup berusaha menyingkir
Bahwa pernah ada rindu terlahir
Lalu aku sadari, semuanya hanya tersisa di bibir
Dan inilah akhir
Lenyap bagaikan sihir

by
Neneng Lestari

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center