Seperti yang pernah terjadi kepada saya sebelumnya. Saya sebelum join di Steemit, saya sangat risih dengan topik pembicaraan teman di rumah kos kami. Topiknya hampir selalu tentang Steemit. Hingga pada akhirnya saya juga join di Steemit.
Ternyata kisah ini terulang kembali. Kami memiliki seorang teman baru yang baru bergabung tinggal bersama kami di rumah kos yang kami sewa. Memang hampir setiap saat kami selalu membahas tentang perkembangan Steemit.
Teman saya bernama Arif Naldi
Teman yang kami maksud juga sering ikut bergabung dalam diskusi kami. Hingga pada malam ini (25 Mei 2018) dia merasa bosan dengan topik pembahasan itu. Ia pun menanyakan tentang keistimewaan Steemit yang menyebabkan kami selalu membicarakannya.
Kalau mau tahu, harus join dulu, "jawabku". Lanjutku, kalau kamu tidak join, bagaimana mungkin kami bisa tahu keistimewaan steemit, karena kamu belum merasakan indahnya bersteemit. Selama ini kamu tentu sudah banyak mendengar informasi seputar Steemit dari obrolan kami, tapi belum tentu kamu faham dan ber-empati mengenai hal itu. Kamu harus terjun langsung dan melihat kondisi serta cara kerja Steemit. "Ok kalau begitu. Tapi kalau nanti setelah saya join di Steemit ternyata tidak ada yang istimewa, saya keluar ya ?, Jawabnya". "Ok, silahkan. Tapi jangan heran jika nanti justru kamu yang terus ketagihan bermain Steemit, jawabku." Akhirnya ia pun saya tuntun untuk mendaftar di Steemit.
....The End....
