Dr. Taharuddin Muhammad; Mari Mengenalkan Mukjizat Al-Qur'an kepada Anak Didik

IMG-20220122-WA0026.jpg

"Temukan mukjizat-mukjizat dalam Al-Qur'an. Itu sekarang. Beda dengan dulu. Dulu, kita diceritakan dengan segala mukjizat yang ada pada para nabi," ungkap Dr. Taharuddin Muhammad.

Dr. Tahar, demikian beliau disapa, menyempatkan waktu berkunjung ke almamaternya SMAN 1 Meureudu, Sabtu (22/01/22). Kunjungan tersebut menurut beliau, pertama mengamini saran Anas M. Adam, mantan Kadisdikbud Aceh dan pejabat Kemendikbud di Jakarta, dan juga atas permintaan Kepala SMAN 1 Meureudu Husna, S.Pd., M.Pd., yang tak lain adik angkatan Dr. Tahar di SMAN 1 Meureudu.

Dalam kunjungan tak resmi tersebut mantan Kepala Dayah Ruhul Islam Anak Bangsa (RIAB) mengemukakan tujuan dari Kurikulum Aceh di mana beliau termasuk salah satu dari sekian pakar pendidikan yang dilibatkan dalam penggodokkan Kurikulum Aceh.

Menurutnya, kurikulum Aceh tersebut menekankan pada pengenalan sains, teknologi, dan ilmu-ilmu lainnya yang Allah jelaskan dalam Al-Qur'an. Beliau bercerita pengalaman beliau di kelas saat menerangkan mengenai ilmu yang terkait dengan fisika, kimia, biologi, dan lainnya seraya mengucapkan ayat-ayat Al-Qur'an, arti dan maknanya sesuai dengan ilmu-ilmu yang beliau sebutkan.

Sehingga yang diharapkan ke depan, jika para guru dapat berupaya mengenalkan Al-Qur'an semacam itu di kelas, Aceh dapat berharap akan terjadinya perubahan berpikir anak-anak dan mereka menjadi lebih ingin dekat lagi dengan Al-Qur'an, bukan malah menjauh.

"Ketika di kelas ada anak yang bilang, ternyata . . . Nah, itu sudah masuk Bapak Ibu. Oleh karenanya, mari kita mengenalkan anak-anak kita dengan Al-Qur'an yang ada dalam tiap-tiap mata pelajaran," jelas Dr. Tahar.

Dr. Tahar bahkan menyampaikan pengalaman pribadi dengan anak kelima, saat mempraktekkan apa yang beliau ketahui mengenai hubungan antara si ibu dan si anak saat si anak baru saja dilahirkan. Lalu beliau melihat sendiri pertumbuhan dan perkembangan jiwa si anak yang sangat sesuai dengan yang dikemukakan Al-Qur'an (seraya melafalkan ayat tersebut dan mengartikannya). Termasuk juga contoh di ilmu kimia dan fisika (seraya melafalkan ayat Al-Qur'an dan mengemukakan artinya).

Di samping Kurikulum Aceh, lelaki kelahiran Teupin Pukat Kecamatan Meurah Dua Pidie Jaya yang mampu berbahasa Jerman, Perancis, Mandarin, Inggris, dan Arab tersebut juga sempat menyinggung kenyamanan sekolah.

Ada dua pilihan menurutnya, masuk sekolah dan di dalamnya ada taman atau masuk taman dan di dalamnya ada sekolah. Beliau mencontohkan RIAB yang pernah dipimpinnya: masuk taman, ada sekolah.

"Intinya, membuat mata anak atau semua warga sekolah nyaman. Boleh jadi bangunan sekolahnya kurang bagus, tapi diimbangi dengan tata kelola taman yang asri sehingga semua betah di sekolah."

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now