Aku di sini seorang diri menatap langit malam tak berbintang.
Bulan juga di tutup awan yang berwarna kelabu kehitaman
Hawa dingin menembus pori-pori kulit ini
Aku mencoba merenung apa yang telah kualami akhir-akhir ini
Pikiranku kini bagaikan kuda yang tidak patuh
Membawaku ke mana-mana, bahkan ke tempat yang tidak ingin ku kunjungi sama sekali
Kehidupan ini memang tidak selalu hadir dalam porsi yang kita inginkan
Itulah pasang surut dalam kisah perjalanan anak manusia
Sekali di atas dan sekali di bawah
Layaknya roda yang berputar
Tak perlu berkecil hati bila kenyataan tidak sesuai harapan
Begitu juga bila kita dizalimi dalam hidup ini
Jangan merasa frustasi apalagi sampai putus harapan
Tugas kita hanya berdoa dan berusaha
Bukankah doa orang teraniaya akan mudah menembus langit? menemui pemilik segala yang ada?
Karena itulah, jangan biarkan masalah-masalahmu merusak kebahagiaanmu
Bulatkan tekad dalam hati untuk selalu instropeksi diri agar lebih baik lagi ke depannya
Jangan merasa kalut apalagi sampai gelap mata akan ujian darinya
Semakin berat cobaan maka semakin dekatnya pertolongan
Bukankah pekatnya malam suatu pertanda bahwa pagi akan datang?
La tahzan... Bisikku dalam hati...
Banda Aceh, 26 Juli 2018