Bukan tentang kicauan burung yang ribut
Bukan tentang sinar bintang itu yang merambat ke bumi
Tidak karena semua orang bergegas menuju hajat hidupnya masing-masing
Juga mustahil karena udara ini lebih sejuk dari semalam
Ini semua bukan karena pagi yang lumrah
Tapi karena mimpi semalam, mimpi menangis
Bahkan pagi pun bagaikan suasana asing
Seolah raga masih berada disana
Berharap masih bertemu, meski di alam yang buram
Ah, lagi-lagi mimpi itu mengusik
Ironisnya, aku betah walau hampir patah
Pagi... maafkan aku di pagi ini