kau sekap setiap detak
jam dinding, jantung
serta degup pacu kekasihmu
maka saat itu juga ada gambaran
tentang kebisuan ruangan
dimana tungkaimu lesu
satu jengkal ke dinding rindu
lengan langsat melesat ke lingkar pendar seakan siap untuk memeluk apa saja yang siap terpental
matamu menyayu, tunduk
pada kepasrahan bumi kecil di kepala kalian
langit-langit menyeru riang
turunkan hujan dari peluh adam dan hawa;
pencarian panjang karena terusir dari kesucian.
dirimu yang lain pada cermin
mewujud ular, berupaya keluar
mendesis dan mencari-cari
letak kehidupan di selangkang
yang tegang akibat haus tualang,
"inilah bentuk kehinaan sesungguhnya dari pura-pura"
Bengkulu, April 2018
Photo: animations sent by people (crop editing)