ITIKAF 10 The Last Night Ramadhan To Be A Night Lailatul Qadar (night of glory)

ITIKAF 10 Malam Terakhir Ramadhan Untuk Dapat Malam Lailatul Qadar

Di setiap bulan puasa Ramadhan pada 10 hari terakhir, saya sering melakukan itikaf di Mesjid Agung Islamic Center bersama seluruh anggota keluarga saya, kadang kalau keluarga berhalangan saya tetap beritikaf sendiri bersama jamaah lain. Itikaf paling sering kami lakukan bersama-sama ketika waktunya bertepatan dengan malam ganjil pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Berikut ini saya mau menceritakan dan menampilkan foto suasana dari kegiatan acara Itikaf bersama yang diadakan oleh pengurus Mesjid Agung Islamic Center Kota Lhokseumawe. Aceh

Kegiatan itikat di Mesjid Islamic center ini, dimulai pada jam 24.30 wib sampai jam 03.30 wib dan selesai menjelang sahur. Dengan kegiatan dimulai pertama adalah Sholat Tasbih berjamaah 4 rakaat dengan 2 rakaat sekali salam, setelah itu dilanjutkan dengan ceramah atau taushiyah selama 30 menit oleh tokoh ulama yang cukup dikenal di Aceh, lalu sampai jam 02.00 wib dini hari istrirahat selama 15 menit, dengan minum kopi atau teh dan makan kanji rumbi yang merupakan menu andalan dari Mesjid Islamic Islamic. Setelah itu dilanjutkan dengan Zikir bersama sampai jam 03.30 wib yang dipimpin oleh Ustad/Tengku yang merupakan tokoh ulama yang sudah dikenal luas oleh jamaah di Aceh. Zikir yang dilakukan begitu syahdu dan indah untuk mengingat Allah SWT.

Pengertian itikaf secara bahasa berarti berdiam diri, berasal dari bahasa Arab berarti iqomah artinya berdiam atau menetap di dalam sesuatu. Sedangkan secara syari, itikaf berarti berdiam diri atau menetap di dalam Mesjid dengan niat beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ibadah itikaf bertujuan mulia yaitu untuk menggapai malam lailatul qadar yang punya keutamaan ibadah yang dilakukan lebih baik daripada 1000 bulan. Di antara tujuan itikaf adalah untuk menggapai malam tersebut. Dan yang paling utama bila itikaf dilakukan di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan sesuai Hadis Nabi.

Timbul pertanyaan mengapa demikian? Mengapa Nabi Muhammad SAW mendorong umatnya untuk melipatgandakan ibadah dalam waktu tersebut ? Jawabnya singkat, karena pada malam-malam bulan Ramadhan tersebut, terutama pada malam-malam yang ganjil terdapat malam Lailatul qadar, malam kemuliaan yang sangat istimewa yang semua orang berlomba memburunya, yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan, sebagai bonus hadiah Allah SWT bagi orang yang ikhlas beribadah selama bulan Ramadhan kepada-Nya.

Malam Lailatul qadar ibarat benda Cantik yang sangat indah namun langka, tak heran jika tak mudah meraihnya, karena mahal harga belinya. Malam kemuliaan tersebut hanya dapat dibeli dengan pengorbanan jiwa raga, dengan amalan-amalan ibadah yang telah dituntun oleh Rasullullah seperti melakukan sholat qiyamullail, tilawah dan tadarus Al-Quran dengan berdoa, berzikir, memperbanyak istighfar, muhasabah diri, perbanyak sedekah serta amalan lainnya untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat pada umumnya. Semoga Allah SWT memberi kesempatan untuk kita semua mendapatkan kemuliaan malam Lailatul Qadar. Aamiin Ya Rabbal Alamiin

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center