Musim hujan saatnya panen jamur liar..

CIMG0812
Selain jamur so dan jamur barat ada lagi jamur pedesaan yang nggak kalah nikmat. Saya memang pecinta jamur, apalagi jamur pedesaan ini kan nggak ada yang jual. Cari di supermarket atau pasar tradisional pun nggak bakal ada yang jual. Jadi kalau beruntung nemuin salah satu dari ketiga jamur ini tuh rasanya seneng banget. Jamur trucuk adalah sebuah jenis jamur yang tumbuh saat pergantian musim. Tumbuhnya tidak beraturan dimana akan tumbuh, bisa di tengah sawah yang tidak lembab atau di pinggir sawah.

Ciri-ciri Jamur trucuk

memiliki tudung bagian atas berwarna hitam kecoklatan.
Tudung bagian bawah berwarna putih.
Gagang jamur juga berwarna putih.
ukurannya kecil dibandingkan dengan jamur bulan.
Tumbuhnya tidak pernah sendiri, selalu ada kawanannya disekitar tempat menemukannya.
Jamur ini biasanya ditumis dengan dicampur pakis sungai.
Waktu saya masih kecil, Ibu saya pernah nemu jamur trucuk banyak sekali di kebun nenek, dimasak sampe satu wajan penuh. Padahal itu nggak semuanya dipetik lho. Tapi memang setau saya biasanya jamur trucuk ini hidupnya lumayan bergerombol, paling tidak ada beberapa temannya walaupun sedikit. Karna memang biasanya ukurannya pun tidak sebesar jamur barat. Sebaliknya kalau jamur barat jarang bergerombol. Biasanya hanya ada 1 atau 2 batang saja, tapi memang ukurannya bisa agak besar. Waktu itu belum terpikir untuk foto-foto tapi. Ternyata nyari gambar jamur trucuk di google agak susah juga. Jarang banget ada picturenya. Padahal selama saya udah gede ini belum pernah nemuin jamur trucuk lagi.

Kalau soal rasa sih, jamur barat sama jamur so masih tetap jadi yang paling favorit buat saya. Lagipula saya belum pernah nyobain jamur Truffle yang katanya enak banget itu sih. Kalau nggak salah itu kan termasuk makanan paling mahal ya. Bahkan nih ya, pada tahun 2010 lalu, di sebuah pelelangan di Macau jamur truffle ini dijual seharga Rp 2.970.000.000,- per satu kilogram, waaaaww. Kalau mau traktir saya yang lebih murah sih ada di restoran hotel bintang lima, satu porsi sekitar Rp 1.350.000,- tapi cuman beberapa iris saja dicampur dalam salad atau makanan lain. Atau ada yang mau berbaik hati beliin saya? Haha.

Cara membedakan jamur beracun dengan yang layak konsumsi.

Caranya sangat mudah yaitu dengan melihat bagian bawah tudung. Untuk yang berwarna coklat atau hitam berati beracun. Jamur layak konsumsi bagian bawah tudung berwarna putih.
Tudung bagian atas tidak dapat di jadikan patokan. Tudung bagian atas ada sebagian jamur beracun mirip sekali dengan jamur trucuk.
Jamur layak konsumsi Batang jamur jika di pegang lebih keras dan berisi. sedangkan jamur beracun begian tengahnya berlubang.
Itu tadi tips mengenali jamur sawah layak konsumsi ataupun beracun. Jangan sampai salah ya, bisa-bisa keracunan nanti.

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center