Nasihat Ummu Mu’asyirah kepada Putrinya sebelum Pernikahan

adab-malam-pertama-pengantin-baru.jpg

Berikut ini adalah Nasihat Ummu Mu’asyirah kepadan Putrinya yang ia ramu dengan senyum d air matanya:
“wahai puteriku, engkau akan menghadapi kehidupan baru. kehidupan yang di dalamnya tidak ada tempat bagi ibumu, ayahmu, atau salah satu dari saudara-saudaramu. Engkau akan menjadi teman bagi seorang laki-laki yang tak ingin ada seorangpun yang menyertainya mengenai urusanmu, meskipun darinya ia berasal hingga meski itu dari daging dan darahmu.
Wahai puteriku, jadilah engkau bagnya seorang istri dan juga seorang ibu. Buatlah ia merasa bahwa engkaulah segalanya dalam kehidupan dunianya. Ingatlah selalu bahwa laki-laki adalah bocah besar. Sedikit ucapan manis terkadang akan membuatnya bahagia.
Janganlah membuatnya merasa bahwa pernikahannya denganmu telah menghalangimu dari keluargamu. Karena perasaan- perasaan seperti itu kadang akan membangkitkannya. Sebab ia juga telah meninggalkan rumah orang tua dan keluarganya semata-mata karenamu. Akan tetapi, perbedaan antara dirimu dan dirinya adalah perbedaan antara perempuan dan laki- laki.
Perempuan akan selalu merindukan keluarga dan rumahnya, tempat ia dilahirkan, tumbuh kembang dan belajar. Namun ia harus mulai membiasakan diri dengan kehidupan yang baru ini. Ia harus mulai mengadaptasikan kehidupannya bersama seorang laki-laki yang kini telah menjadi suaminya, pemeliharanya, serta ayah dari anak-anaknya. Inilah duniamu yang baru.
Wahai puteriku, inilah kehidupanmu di masa kini dan masa yang akan datang. Inilah keluargamu, tempat kalian berdua, engkau dan suamimu, membangunnya bersama-sama. Adapun kedua orang tuamu maka mereka adalah masa lalu. Namun sungguh aku tidak memintamu untuk melupakan ayahmu, ibumu maupun saudara-saudaramu. Sebab mereka sekali-kali tidak akan pernah melupakanmu. Bagaimana bisa seorang ibu akan melupakanmu, sedang engkau adalah buah hatinya. Akan tetapi, aku memintamu agar mencintai suamimu, hidup untuknya, serta bahagia dengan dengan kehidupanmu bersamanya."


Here is Ummu Mu'asyirah's advice to his daughter whom she has with her smile:
"O my daughter, you will face new life. life in which there is no place for your mother, your father, or one of your brothers. You will be friends for a man who does not want anyone to accompany you concerning your affairs, though from him he comes even though it is from your flesh and blood.
O my daughter, be thou a wife and a mother. Make him feel that you are everything in his world of life. Always remember that men are big boys. A little sweet speech sometimes makes her happy.
Do not make her feel that her marriage with you has deterred you from your family. Because such feelings will sometimes arouse it. Because he has also left the home of his parents and his family solely because of you. However, the difference between you and yourself is the difference between women and men.
Women will always miss her family and home, where she was born, grow and learn. But he must begin to familiarize himself with this new life. She had to start adapting her life with a man who has now become her husband, her guardian, and the father of her children. This is your new world.
O my daughter, this is your life in the present and in the future. Here is your family, where you two, you and your husband, build it together. As for both your parents then they are the past. But I do not really want you to forget your father, your mother or your brothers. Because they will never forget you. How can a mother forget you, while you are her baby? But I ask you to love your husband, live for him, and be happy with your life with him. "

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center