Filosopi Kopi Dalam Pernikahan (Bilingual)

Bahasa Indonesia

Dikutip dari tulisan teman di wall Facebook miliknya, yang katanya dia juga dapat dari kiriman temannya.
Screenshot_20180707-104247.png

Begini tulisannya

"MENIKAH ITU SEPERTI MENYEDUH KOPI"

Menikah itu seperti menyeduh kopi. Engkau harus memilih kopi murni, bukan kopi campuran. Bahkan engkau harus mengerti nikmatnya kopi justru ketika tidak dicampur gula dan yang lainnya.

20180707_103608.jpg

Memilih calon suami atau istri, carilah yang ori. Yang murni. Yang hati dan cintanya diberikan untukmu, dan tidak mengkhianatimu. Bukan memilih petualang yang sudah bergelimang dalam dunia kebebasan pergaulan. Mereka ini sudah tidak murni lagi.

Menikah itu seperti menyeduh kopi. Engkau harus mengerti ilmu dan seni. Engkau harus memiliki ketelitian dan kesabaran tingkat tinggi.

Jika menikah tanpa ilmu dan tanpa seni, akan mudah hambar dan kehilangan gairah.

Jika menikah tanpa ketelitian dan kesabaran tingkat tinggi, akan mudah marah-marah.

Menikah itu seperti menyeduh kopi. Engkau harus mengerti takaran masing-masing. Berapa takaran kopi, berapa takaran air. Perpaduan yang pas akan menghasilkan cita rasa berselera tinggi.

Menikah itu adalah bab menakar secara tepat, seberapa besar percaya, dan seberapa besar cemburu. Seberapa banyak mengikat, dan seberapa banyak memberi kebebasan.

Jika percaya berlebihan, engkau kehilangan penjagaan terhadap pasangan. Jika cemburu berlebihan, engkau mudah depresi.

Jika terlalu kuat mengikat, pasanganmu pasti tidak nyaman. Jika terlalu bebas, engkau kehilangan kendali.

Menikah itu serupa menyeduh kopi. Engkau perlu filter yang tepat, suhu yang tepat, alat yang tepat untuk menghasilkan cita rasa kopi berkualitas.

Menikah itu memerlukan filter untuk menyaring mana benar mana salah, mana baik mana buruk, mana patut mana tidak patut.

Menikah itu memerlukan suhu yang tepat untuk hadirnya cinta yang indah. Jika terlalu panas, suasana rumah tangga akan selalu berada dalam ketegangan. Jika terlalu dingin, suasana keluarga tidak akan ditemukan keindahannya.

Menikah itu serupa menyeduh kopi. Engkau harus pelan-pelan dan berhati-hati saat menuangkan airnya. Pun engkau harus pelan-pelan saat menyeruputnya. Jangan habiskan secangkir kopi dalam sekali reguk.

Nikmati kemesraan bersama pasangan, pelan-pelan. Seteguk demi seteguk. Nikmati tiap seruputan cintanya. Jangan tergesa-gesa.

Lihatlah, dalam tingkat kepahitan dan level keasaman tertentu, secangkir kopi menjadi sangat menantang untuk dinikmati.

Demikianlah kepahitan dan keasaman hidup berumah tangga, selalu indah untuk dirayakan bersama pasangan tercinta.

English Language

Quoted from a friend's post on his Facebook wall, which he said he can also from posts his friend.
! [Screenshot_20180707-104247.png] ()

Here's the writing

"MARRELED IT LIKE TOUCHING COFFEE"

Getting married is like brewing coffee. You should choose pure coffee instead of mixed coffee. In fact you must understand the joy of coffee precisely when not mixed with sugar and others.

! [20180707_103608.jpg] ()

Choosing a future husband or wife, look for the ori. Its pure. The heart and love are given to you, and do not betray you. Instead of choosing an adventurer who is already in the world of freedom of social intercourse. They are no longer pure.

Getting married is like brewing coffee. You must understand science and art. You must have a high level of precision and patience.

If married without knowledge and without art, will easily bland and lose passion.

If married without the high level of thoroughness and patience, it will be easy to get angry.

Getting married is like brewing coffee. You must understand each other's doses. What is the dose of coffee, how much is the amount of water. The right mix will produce taste taste.

Getting married is a precise chapter, how much you believe, and how much jealous. How much binding, and how much freedom.

If you believe in exaggeration, you lose guard against your partner. If jealousy is excessive, you are easily depressed.

If it's too strong, your partner is not comfortable. If you are too free, you lose control.

Getting married is similar to brewing coffee. You need the right filters, the right temperature, the right tools to produce a taste of quality coffee.

Getting married requires a filter to filter out which one is wrong, which is good where bad, where not worth it.

Married it requires the right temperature for the presence of beautiful love. If it gets too hot, the household atmosphere will always be in tension. If it is too cold, the family atmosphere will not be found its beauty.

Getting married is similar to brewing coffee. You must slowly and carefully while pouring water. Also you should slowly while sipping him. Do not spend a cup of coffee in one gulp.

Enjoy the intimacy with your partner, slowly. Take a sip. Enjoy each seruputan his love. Do not be in a hurry.

Look, in a certain level of bitterness and acidity, a cup of coffee becomes very challenging to enjoy.

Thus the bitterness and acidity of married life, always beautiful to be celebrated with beloved partner.

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
1 Comment