Ingin Mendapatkan Anak, Rizki Berkah, Amalkan Wirid Ini!

Rizki merupakan pemberian Allah SWT kepada hamba-Nya. Manusia di bebankan usaha ataupun ikhtiar untuk mendapatkan rezeki. Namun yang namanya usaha itu bermacam corak dan bentukya. Salah satu diantaranya memperbanyak wirid istigfar. Dalam hal ini baginda Rasul shallallahu’alaihiwasallam yang menunjukkan bahwa memperbanyak istighfar merupakan salah satu kunci rizki, suatu hadits yang berbunyi:“Barang siapa memperbanyak istighfar; niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya dan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka” (HR. Ahmad).
images (3).jpg

Sementara itu mengemontari zikir “istigfar”, sosok Imam Al-Hasan Al-Bashri juga menganjurkan istighfar (memohon ampun) kepada setiap orang yang mengadukan kepadanya tentang kegersangan, kefakiran, sedikitnya keturunan dan kekeringan kebun-kebun. Imam Al-Qurthubi menyebutkan dari Ibnu Shabih, bahwasanya ia berkata : “Ada seorang laki-laki mengadu kepada Al-Hasan Al-Bashri tentang kegersangan (bumi) maka beliau berkata kepadanya, ‘Ber-istighfar-lah kepada Allah!. Yang lain mengadu kepadanya tentang kemiskinan maka beliau berkata kepadanya, ‘Ber-istighfar-lah kepada Allah!. Yang lain lagi berkata kepadanya, ‘Do’akanlah (aku) kepada Allah, agar Ia memberiku anak!, maka beliau mengatakan kepadanya, ‘Ber-istighfar-lah kepada Allah!. Dan yang lain lagi mengadu kepadanya tentang kekeringan kebunnya maka beliau mengatakan (pula) kepadanya, ‘Ber-istighfar-lah kepada Allah!”.
images (2).jpg

Kita mengetahui bahwa aliran rezeki itu telah ditentukan. Biarpun demikian maka diperlukan dorongan atau pelicin. Demi ketertiban dan kelancaran rezeki, wirid istighfar yang bisa dibaca sambil apa saja tanpa syarat sangatlah menolong. Dalam pengertiannya, tidak perlu repot mencari tips aneh-aneh apalagi datang ke dukun dan sebagainya. Ini sebagaimaan di ungkapkan oleh Syekh Abdul Wahhab As-Sya’roni dalam kitab Al-Minahus Saniyyah mengutip hadis Rasulullah SAW. Berikut kutipannya. Rasulullah SAW bersabda, “Siapa saja mengekalkan bacaan istighfar, niscaya Allah jadikan baginya sebuah jalan keluar di tengah kesempitan dan sebuah kelonggaran di tengah kesumpekan; dan Allah kucurkan rezeki kepadanya dari jalan yang ia tidak perhitungkan.”

Menyokong pembahasan diatas dalam riwayat lain disebutkan : “Maka Ar-Rabi’ bin Shabih berkata kepadanya, ‘Banyak orang yang mengadukan macam-macam (perkara) dan Anda memerintahkan mereka semua untuk ber-istighfar’. Maka Al-Hasan Al-Bashri menjawab, ‘Aku tidak mengatakan hal itu dari diriku sendiri. Tetapi sungguh Allah telah berfirman dalam surat Nuh berbunyi; “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai”. (Nuh 10-12)

Namun demikian, istighfar sangat dituntut di pagi hari, petang, permulaan malam, dan malam tua. Tentunya tanpa harus menimbang rezeki seret atau tidak, terpeleset dalam dosa atau pun tidak. Selain itu, istighfar perlu dibaca untuk meredam tinggi hati seseorang tiap kali selesai beramal saleh. Mengupas persoalan ini Syekh Abdul Wahhab As-Sya’rani menyebutkan bahwa para ulama Arifbillah menyepakati anjuran istighfar usai beramal saleh. Dalam riwayat, para sahabat bercerita bahwa Rasulullah SAW beristighfar 3 kali tiap selepas sembahyang wajib. Maksudnya, menetapkan syariat istighfar usai beramal bagi umatnya sekaligus mengingatkan akan ketidaksempurnaan ibadah mereka.
images.jpg
Beranjak dari itu perbanyaklah istigfar dan usahakan tanpa harus memandang sebagai wirid menambah rikki, namun semata-mata untuk meminta ampun kepada Allah SWT, niscaya manakala dosa telah berkurang tentu saja pintu rizki akan semakin terbuka. Semoga!!!

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center