*Jangan terlalu bodoh tetap bertahan dalam rasa sakit hanya karna takut kehilangan*

Karena Lebih Takut Kehilangan Dia, Kamu Lebih Memilih Untuk Bertahan Meski Menyakitkan

Kamu lebih takut kehilangan dia ketimbang takut disakiti lagi, akhirnya kamu memilih bertahan meski menyakitkan. Kamu bahkan menggap kehilangan dia pasti akan lebih menyakitkan, ketimbang tidak dipedulikan olehnya, ketimbang diabaikan olehnya, ketimbang diduakan olehnya. Selagi bisa mempertahankan rasanya kamu ingin bertahan bersamanya, meski sangat menyakitkan bagimu.

Sudah Terbiasa Disakiti Dan Merasakan Sakit Kamu Merasa Sudah Terbiasa Dengan Rasa Sakitnya Dan Menggap Pasti Bisa Melewatinya

Terlebih lagi kamu merasa bahwa kamu sudah terbiasa dengan rasa sakit yang sama, rasa-rasanya kamu merasa hafal dengan rasa sakitnya, dengan pedihnya hingga, semacam sudah mati rasa untuk rasa sakitnya namun masih terasa sakitnya.

Kamu merasa, rasa sakit yang akan kamu rasakan setelah hari ini pasti akan sama atau tidak jauh beda dengan sebelumnya. Sementara kamu membayangkan rasa sakit kehilangan dia tanpa dia pasti jauh lebih menyakitkan karena itulah kamu memilih bertahan meski menyakitkan.

Bukan Tidak Memiliki Keinginan Untuk Pergi Hanya Saja Keinginan Untuk Bertaha Atau Mempertahankan Jauh Lebih Besar

Saat disakiti, saat kembali merasa kecewa kamu merasa ingin melepaskannya saja, kamu merasa ingin merelakannya saja karena sudah tidak sanggup lagi menahan rasa sakit yang disebabkannya.

Namun ketika kamu merasa agak mendingan sudah tidak terlalu sakit kamupun memilih untuk kembali bertahan lagi. Kamu merasa tidak ada yang tau apakah dia akan berubah atau tidak tapi kamu percaya dia akan berubah tidak lagi menyakitimu.

Ingat Jangan Bodoh Mempertahankan Dia Padahal Menyakitkan, Sebab Saat Kamu Merasa Tersakiti Dia Tidak Peduli

Jangan bodoh memilih untuk bertahan meski menyakitkan, sebab saat kamu merasa tersakiti olehnya, dia sama sekali tidak peduli dengan perasaanmu atau bahkan dia gak mau tau kamu merasa tersakiti atau tidak.

Buktinya kalau dia memang peduli sudah pasti dia gak bakalan mengulangiya lagi. Kalau kamu masih merasa tersakiti dengan cara yang sama itu bukti kalau dia bodoh amat sama yang kamu rasakan.

Saat Kau Menangis-Nangis Sendiri Karena Perlakuannya, Dilain Tempat Dia Sedang Merasa Bahagia Dengan Teman Atau laki laki lain

Sadarlah untuk jagan bersikeras mempertahankannya sebab saat kamu menangis-nangis ketika disakiti olehnya, dilain tempat dia mungkin sedang berbahagia dengan apa yang dilakukannya.

Mungkin dia sedang bahagia sedang bermain dengan hobinya, atau tema-temannya atau bahkan dengan laki laki lain yang sedang diincarnya. Dia yang seperti itulah yang kamu tangisi, bukankah sangat bodoh rasanya jika memilih tetap mempertahankannya?.

Kamu Boleh Cukup Bodoh Karena Jatuh Cinta Pada Dia, Tapi Jangan Menjadi Lebih Bodoh Dengan Terus Memilih Bertahan Padanya

Ketika kamu merasa sering disakitinya, dia sudah tidak peduli padamu seharusnya kamu cukup pandai untuk menilai bahwa kamu telah jatuh cinta pada orang yang salah atau orang yang tidak baik.

Namun kamu jangan menjadi bodoh dengan tetap memilih bertahan, memilih untuk tetap memperjuangkannya hanya karena alasan sudah terbiasa disakiti dan sudah bisa dengan rasa sakitnya..

Memilih Jatuh Cinta Kembali Memang Lebih Sulit Namun Bahagia Yang Akan Kamu Dapatkan Lebih Besar Dari Pada Mempertahankannya

Jatuh cinta kembali rasanya tidak mungkin dan rasanya akan lebih menyakitkan ketimbang mempertahankan dia. Aku pun begitu merasa akan memilih sepuluh kali untuk mempertahankannya saja ketimbang jatuh cinta kembali.

Tapi kamu harus sadar bahwa kebahagia yang akan kamu dapatkan ketika kamu jatuh cinta kembali akan lebih menyenangkan ketimbang bahagia yang akan kamu dapatkan jika memilih mempertahankannya. Sukur-sukur merasa bahagia, kalau gak, kamu akan ditinggalkan begitu saja.

@yoyoeng.skl

#tentang #perasaan

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center