ACEHNOLOGI BAB 29 (TRADISI KEPENULISAN DI ACEH)

Perjanjian-Damai-RI-GAM-di-Helsinki.jpg

Pada kesempatan kali ini saya akan me-review buku acehnologi yang terdapat dalam bab 29, yaitu tentang Tradisi Kepenulisan di Aceh. Sebagaimana kita tau dunia perbukuan di aceh memang tidak begitu marak, jika dibandingkan dengan pulau jawa. `meski begitu gairah intelektual dalam menulis orang aceh tidak dapat dikesampingkan.

Cenderung orang aceh menulis tentang kegemilangan dan kejayaan bangsa aceh di dalam lintasan sejarah. Oleh karena itu hampir semua buku aceh berisi mengenai jatuh bangun peradaban aceh.

Kalau kita lihat banyak sejarah perbukuan di aceh yang dihasilkan oleh para ulama-ulama aceh. Yang mana para ulama menuliskan karya mereka di sebuah lembaran, di mana lembaran-lembaran tersebut dijadikan sebuah kitab yang penuh dengan pengetahuan tentang agama islam.

Banyak kitab-kitab hasil karangan para ulama, yang mana kitab-kitab tersebut di jadikan sebagai mata pelajaran di dayah atau pasantren. Jelas ini membuktikan bagaimana orang aceh sangat intektual dalam hal penulisan, teruma para ulama kita.

Adapun diperguruan tinggi kita mengenal dengan karya nurdin ar-raniry yang di pandang sebagai karya terdepan dalam kajian comparative relegions. Adapun nama karyanya adalah tibyan fi ma’rifat al-adyan. Begitu juga karya bustan al-salathin yang ditulis oleh nurdin ar-raniry yang menjadi bacaan wajib bagi siapa saja yang ingin menekuni sejarah diraja dunia ini, tidak terkecuali di aceh.

Aceh merupakan tumpuan perpektif perbukuan di nusantara, aceh telah memberikan satu kontribusi yang sangat penting. Walaupun buku-buku tersebut lebih banyak tertulis dalam bahasa melayu. Di mana karya-karya dari aceh, selalu menjadi acuan utama bagi ilmu keagamaan ummat islam di nusantara. Dalam hal ini ulama-ulama aceh sangat berperan terhadap kemajuan islam di nusantara, sebagaimana yang kita tau ada nama-nama ulama seperti syeikh nutdin ar-raniry, syaikah adb rauf al-singkili, dan hamzah fansuri yang merupakan ulama-ulama yang paling produktif di nusantara.

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
1 Comment