PENGERTIAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

A. Pengertian Kepemimpinan Kepala Sekolah
Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin yang maksudnya adalah orang yang dikenal oleh banyak orang dan berusaha mempengaruhi para pengikutnya untuk merealisir visinya. Hoy dan Miskel dalam Sagala, menjelaskan bahwa pemimpin harus mempunyai hubungan dengan bawahan yang sifatnya mendukung dan meningkatkan rasa percaya diri dengan menggunakan kelompok dalam perbuatan keputusan. Ditambahkan, motivasi secara implisit menunjukkan bahwa pimpinan organisasi berada ditengah-tengah para bawahan guna untuk memberikan bimbingan, pengarahan, instruksi, nasehat, dan koreksi tentang segala tugas jika diperlukan. Sedangkan secara eksplisit, bahwa dalam operasional pimpinan memberikan jasa-jasa dan beberapa rangsangan atau insentif.
Berbicara mengenai tentang kepemimpinan tidak dapat dilepaskan dari pemimpin, interaksi pemimpin dan orang yang dipimpin, tujuan yang hendak dicapai, situasi pekerjaan dan situasi organisasi, kelompok yang ada dalam organsasi dan lingkungan yang dipimpin dalam sebuah kepemimpinan.
Untuk memenuhi kepemimpinan pendidikan yang menganut paradigma profesional ada 6 (enam) benar harus dipenuhi yaitu (1) proses yang benar, (2) struktur yang benar, (3) orang yang benar, (4) informasi yang benar, (5) keputusan yang benar, dan (6) imbalan penghargaan yang benar. Kepemimpina yang sesuai dengan enam benar adalah seorang pendidikan (1) memiliki pengetahuan dan kecakapan profesional tinggi; (2) memiliki kapasitas intelktual dan kognitif tinggi; (3) memegang nilai, integritas dan kecakapan inter-profesional tinggi; dan (4) kemampuan managerial yang tinggi. Hal ini penting dalam hal ini adalah orang yang profesional. Para ahli menyatakan tidak ada kepemimpinan yang baik untuk semua situasi, sehingga masing-masing memiliki keunggulan yang berbeda-beda. Kepemimpinan tidak hanya berkenaan dengan gaya yang ditampilkan oleh pemimpin, karena tidak satu gayapun dapat diterapkan secara konsisten pada beragam situasi organisasi.
Sementara pemberian motivasi kepada bawahan menurut Hasibuan, mempunyai beberapa tujuan yaitu dapat mengubah perilaku sesuai dengan harapan pimpinan, meningkatkan kegairahan kerja, meningkatkan disiplin, meningkatkan prestasi, meningkatkan moral, meningkatkan rasa tanggung jawab, meningkatkan efesensi dan meningkatkan partisipasi.
Kepemimpinan merupakan suatu kekuatan yang penting dalam rangka pengelolaan, oleh karna itu kemampuan memimpin secara efektif merupakan kunci keberhasilan. Kepemimpinan merupakan salah satu fungsi manajemen yang sangat penting untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan tugas yang amat berat diemban, kepemimpinan seolah-olah diharuskan menghadapi berbagai macam faktor seperti struktur atau tatanan, koalisi, kekuatan, kekuasaan, dan kondisi lingkungan organisasi. Disamping itu kepemimpinan dapat dijadikan sebagai alat yang menyelesaikan suatu masalah yang menimpa sebuah organisasi.
Seorang pemimpin mendesain pekerjaan beserta mekanismenya, didukung staf yang melaaksanakan tugas sesuai kemampuan dan ahlinya. Pemimpin menggunakan pengaruh atas dasar wewenang atau hak kekuasaannya dalam menggerakkan suatu sistem sosial guna untuk mncapai tujuan sistem sosial. Jadi, kepemimpinan sebagai proses menciptakan visi dan misi, mempengaruhi sikap, perilaku, pendapat, nilai-nilai, norma dan sebaigainya dari pengikutnya. Boleh juga kita katakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan atasan dalam mempengaruhi perilakau bawahan maupun kelompok dalam sebuah organisasi.
Kepemimpinan berperan dalam melindungi isu-isu pengaturan organisasi yang tidak tepat, yang menyangkut distribusi kekuatan yang menjadi penghalang tindakan efektif, kekurangan berbagai sumber, prosedur yang dianggab tidak baik, yakni masalah-masalah organisasi yang lebih mendasar atau pokok masalah. Istilah kepemimpinan diartikan bermacam macam. Hal ini tergantung pada sudut pandang dan pergertian para ahli dalam membahaskannya. Beberapa batasan pengertian kepemimpinan yang diuraikannya yang berkaitan dengan penelitian yang menjadi sasarannya.
Fiedler dan Stogdil mendefenisikan kepemimpinan sebagai berikut ini:
Dengan perilaku kepemimpinan dimaksud pada umumnya adalah beberapa tindakan khusus, dimana pemimpin itu terlibat dengan cara-cara pengarahan dan pengkoordinasikan pekerjaan anggota kelompok, keikusertaan dalam tindakan-tindakan ini dapat berupa hubungan kerja yang struktur dalam menghadapi atau mengkritik anggota kelompok, keikusertaan dalam menghadapi atau mengkritik anggota kelompok, dan menunjukkan konsiderasi bagi kesejahteraan dan perasaan-perasaan anggota mereka.
Kepemimpinan sebagai keterampilan itu kemampuan seseorang mempengaruhi perilaku orang lain, baik yang kedudukannya lebih tinggi, setingkat maupun yang lebih rendah darinya, dalam pikiran dan bertindak agar perilaku yang semula mungkin individualistik dan egosentrik berubah menjadi perilaku organisional. Stokdill mengklarifikasikan sebagai berikut ini:

  1. Kepemimpinan sebagai alat mencapai tujuan.
  2. Kepemimpinan sebagai penggunaan pengaruh.
  3. Kepemimpinan sebagai tindakan atau tingkah laku.
  4. Kepemimpinan sebagai hubungan kekuasaan.
  5. Kepemimpinan sebagai suatu kepribadian.
  6. Kepemimpinan sebagai seni mempengaruhi orang lain.
  7. Kepemimpinan sebagai bentuk persuasif.
  8. Kepemimpinan sebagai perbedaan struktur.
  9. Kepemimpinan sebagai fokus proses-proses kelompok.
    Dengan mengkaji pendapat-pendapat tentang kepemimpinan pada umumnya, ternyata setiap ahli memiliki perbedaan tentang mengartikan sebuah pengertian kepemimpinan, namun pada dasarnya visinya sama saja, dan tergantung pada sudut pandangnya. Jadi kesimpulan dari berbagai pendapat dari defenisi kepemimpinan adalah sebagai berikut ini:
  10. Adanya seorang yang disebut pemimpin.
  11. Adanya kelompok yang dipimpin.
  12. Adanya aktivitas.
  13. Adanya suatu tujuan.
  14. Adanya interaksi, dan.
  15. Adanya kekuasaan.
    Dilingkungan masyarakat, dalam organisasi baik formal maupun non formal selalu ada seseorang yang lebih besar dari yang lain. Seseorang yang memiliki kemampuan lebih tersebut kemudian diangkat atau ditunjuk sebagi orang yang dipercayakan untuk mengatur orang lainnya. Biasanya orang seperti itu disebut pemimpin, dari kata pemimpin itulah kemudian muncul istilah kepemimpinan setelah proses yang panjang. Masalah kepemimpinan sama tuanya dengan sejarah manusia, dalam kepemimpinan dibutuhkan manusia karena adanya keterbatasan.
    “Kepemimpinan adalah aktivitas yang dapat mempengaruhi orang-orang agar mau bekerjasama untuk mencapai beberapa tujuan yang diinginkan”. Cara pemimpin mempengaruhi orang lain, dalam hal ini adalah bawahannya, dapat bermacam-macam, antara lain dengan memberikan gambaran masa depan yang baik, memberi imbalan, melimpahkan wewenang, mempercayai bawahan, memberikan penghargaan, memberikan kedudukan, memberikan tugas, memberikan tanggung jawab, memberikan kesempatan mewakili, mengajak dan membujuk kearah yang lebih baik.
    Yang dimaksud dengan kepemimpinan adalah: suatu pokok dari keinginan manusia yang besar untuk mengarahkan potensi organisasi. Kepemimpinan juga satu penjelas yang paling populer untuk keberhasilan atau kegagalan dari organisasi. Artinya organisasi sekolah atau instansi pendidikan jika dinyatakan berhasil dan gagal, faktor penentu utamanya adalah kepemimpinan. Kepemimpinan yang kuat dan tangguh serta memiliki komitmen yang kuat dalam menyelenggarakan program sebuah organisasi yang diperlukan dalam membimbing.
    Pengertian tersebut menunjukkan bahwa kepemimpinan merupakan rangkaian untuk mempengaruhi orang lain dengan mencapai sasaran yang diperlukan. Tercapainya sasaran ini sangat tergantung pada kepemimpinan sedikinya mencakup tiga hal yang saling berhubungan, yaitu adanya pemimpin dan karakteristiknya, adanya pengikut, serta adanya situasi kelompok tempat dan anggota yang saling berinteraksi.
    Winardi mengemukakan tentang pengertian kepemimpinana, kepemimpinan adalah “suatu kemampuan yang melekat pada diri seseorang yang memimpin, dan tergantung dari macam-macam faktor internal maupun eksternal”. Kepemimpinan sebagai rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan mempengaruhi orang lain dalam situasi tertentu agar tersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang teah ditetapkan.
    Seorang pemimpin harus menjadi simbol yang benar-benar mantap, karena dia adalah orang yang menempati suatu kedudukan tertentu dala organisasi formal, atau seseorang dengan kemampuan-kemampuan yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan kelompok secara sengaja.
    Kepemimpinan dalam Islam merupakan masalah yang sangat krusial selain berhubungan dengan manusia juga langsung bertanggung jawab dengan pencipta yaitu Allah swt sebagai bukti ketaatan dan kepatuhan manusia kepada Allah swt, dalam surat Al-Anbiya’ ayat 73 Allah swt berfirman:
    Artinya: Kami Telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah kami dan Telah kami wahyukan kepada mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada kamilah mereka selalu menyembah.
    Dalam hadis Rasulullah saw riwayat ibnu Umar ra: dari Nabi saw. Bahwa beliau bersabda: ketahuilah! Masing-masing kamu adalah pemimpin, dan masing-masing kamu akan dipertanggung jawaban terhadap apa yang dipimpin. Seorang raja yang memimpin rakyat adalah pemimpin, dan ia akan diminta pertanggungjawabkan terhadap yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin anggota keluarganya, dan ia akan diminta pertanggungjawaban terhadap mereka. Seorang istri juga pemimpin bagi rumah tangga serta anak suaminya, dan ia akan diminta pertanggungjawab terhadap yang dipimpinnya. Seorang budak juga pemimpin atas harta tuannya, dan ia akan diminta pertangggungjawaban terhadap apa yang dipimpinnya. Ingatlah! Masing-masing kamu adalah pemimpin dan masing-masing kamu akan diminta pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya. (Shahih Muslim No.3408).
    Bagi setiap umat ada pemimpin yang dipercayai, sehingga mereka dapat mengerjakannyan tentang kebenaran, kebaikan dan kemudian dengan keteladanannya. Pemimpin harus menjadi penolong, menggerakkan, mengarahkan, dan membimbing anggota organisasi untuk memenuhi kehendak Allah swt.
    Bagi masyarakat yang demokrasi dewasa ini kepemimpinan memegan tombak penting dalam mengelola suatu organisasi yang dipimpinnya, karena dengan kepemimpinan yang baik organisasi dapat berjalan dengan baik pula, itulah pengaruh seorang pemimpin. Menurut pandangan Sahertian dan Danin mengemukakan: Kepemimpinan dipandang sebagai suatu keterampilan (skill) sehingga diperlukan latihan. Kemudian kepemimpinan dapat ditelaah dari berbagai segi, tergantung dari konseb kepemimpinan melahirkan berbagai pendkatan atau teiri kepemimpinan yang beragam pula. Sehingga efektivitas kepemimpinan dapat diidentifikasi dari berbagai kriteria sesuai konsep kepemimpinan yang dipergunakan.
    Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan yang melekat pada diri seseorang yang memimpin, dan tergantung dari macam-macam faktor intern maupun faktor ekstern. Kepemimpinan sebagai rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan mempengaruhi prilaku orang lain dalam situasi tertentu agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
    Seorang pemimpin harus menjadi simbol yang betul-betul ideal, seorang yang menempati suatu keduduan tertentu dalam organisasi formal, atau seseorang dengan kemampuan-kemampuan yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan kelompok. Keadaan yang selalu berubah mempengaruhi dan perkembangan suatu organisasi yang senangtiasa berubah tersebut menuntut perubahan dan perkembangan sifat-sifat, kemampuan, dan perilaku kepemimpinan seorang pemimpin.
    Kepemimpinan sebagai kemampuan untuk menggerakkan, mempengaruhi, memotivasi, mengajak, mengarah, menasehati, membimbing, menyuruh, memerintah, melarang, dan menghukum, serta membina dengan maksud agar manusia sebagai media manajemen mampu bekerja dalam rangka mencapai tujuan administrasi secara efektif dan efesien.
    Maka dari macam-macam batasan tersebut dapat dinyatakan bahwa kepemimpinan adalah seseorang untuk mempengaruhi, mengarahkan, dan mengkoordinasikan aktivitas bawahan melaui cara tertentu dalam situasi tertentu guna untuk mencapai tujuan bersama sebagaimana telah ditetapkan. Dalam penelitian ini kepemimpinan ditelaah perilaku atau kepemimpinan sebagai fungsi kelompok yang memamdang efektivitas organisasi sebagai fungsi perilaku kepemimpinan kepala sekolah yang bersangkutan.
H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now