PENGALAMAN TERBAIK MENJADI GURU

Perkenalkan nama saya Agussalim, S.Pd.I, saat ini mengabdi pada sebuan instansi
Kementerian Agama Kabupaten Aceh Timur tepatnya pada Min 19 Aceh Timur .

Sebenarnya cita-cita saya dari dulu bukanlah ingin menjadi seorang guru, Saya tidak pernah terpikir akan menjadi guru, dulu cita-cita saya ingin menjadi astronot atau seorang arkeolog. Saya tertarik dengan benda-benda langit juga tertarik dengan fosil-fosil dalam tanah, tidak sedikitpun terpikir saya akan menjadi seorang guru.

Namun seiring waktu saya coba mendaftar di IAIN Sumatera Utara dan pilihan pertama saya adalah fakultas Syariah jurusan Diploma 3 perbankan syariah, Allah berkehendak lain akhirnya pilihan saya jatuh pada fakultas Tarbiyah saya coba pada jurusan Diploma 2 guru Pendidikan Agama Islam dan selama 2 tahun saya di IAIN Medan Alhamdulillah saya lulus dengan nilai terbaik.

Selesai kuliah pada tahun 2002 dan kembali ke kampung halaman mencoba mencari pekerjaan yang sesuai dengan ijazah yang dimiliki. Sudah mencoba di beberapa sekolah dan madrasah namun belum ada lowongan. Dan akhirnya karena semangat ingin berbagi pengalaman selama kuliah dan ingin memgaplikasikannya. Alhamdulillah MIN Peureulak menjadi tempat pertama walau hanya gaji Rp.
50.000,00/Bulan., namun rasa bahagia begitu nyata terasa.

Selama 3 tahun honor akhirnya Allah mentakdirkan tuk menjadi PNS Tepatnya ditahun 2005 s.d 2010. Dengan tempat tugas SDN 1 Peureulak sebagai Guru Agama Islam yang diperbantukan dari Kementerian Agama Kabupaten Aceh Timur. 5 tahun disekolah tersebut dan akhirnya ditahun 2011 saya dipindahkan kembali kepangkuan kementerian agama. Tepatnya di MIN Kp. Beusa yang sekarang bernama MIN 19 Aceh Timur.

Banyak pengalaman menarik selama saya mengajar disana. Sebagai seorang guru yang ingin mengubah kondisi minat peserta didik dalam belajar, dengan kerja sama yang baik antara kepala madrasah juga teman-teman pendidik lainnya. Mencoba belajar secara otodidak hal-hal baru yang mungkin diluar aceh sudah lama diterapkan, namun baru bisa dilaksanakan disini. Dengan niat hanya ingin memotivasi peserta didik agar lebih senang dalam proses belajar mengajar.

Langkah pertama yang saya lakukan adalah menerapkan sebuah senam sederhana yang bernama brian gym dengan hanya butuh waktu 5 s.d 7 menit dan rutin dilakukan sebelum proses pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengoptimalkan kemampuan kedua otak kanan dan kirinya. Sehingga dapat lebih

terkosentrasi dalam menerima materi yang akan diberikan nantinya. Dan syukur Alhamdulillah senam ini menghantarkan saya menjadi terbaik 3 tingkat propinsi di tahun 2014. Bukan mau menyombongkan diri namun menjadi cambuk untuk lebih bisa berkarya dalam profesi mulia ini. Dengan satu keyakinan guru mulia karena karya.

Selanjutnya terus berinovasi mencari hal-hal baru. Sekali lagi mungkin ditempat lain khususnya diluar Kab. Aceh Timur mungkin sudah pernah dilakukan. Saya berpikir jika tidak dapat menciptakan yang baru, kan bisa memodifikasi yang sudah ada, dengan sistem ATM (analisa, tiru, modifikasi) dan mempersembahkan hal tersebut kepada peserta didik. sambil terus belajar untuk bisa ciptakan karya inovasi yang belum pernah dibuat orang lain.

Melihat peluang yang ada akhirnya saya putuskan untuk masuk organisasi yang bisa menimba ilmu, berbagi pengalaman dengan teman-teman yang hebat lainnya. Organisasi yang saya maksudkan adalah IGI (Ikatan Guru Indonesia). Didalam IGI tujuan utama berorientasi pada peningkatan kemampuan kompetensi guru. Banyak hal-hal baru yang bisa kita dapatkan dan terapkan dalam kegiatan proses pembelajaran dalam kelas.

Belajar Komik Pembelajaran, Whiteboard animation, membuat blog, sagusanov, literasi, dan masih banyak lagi yang saya dapatkan dari organisasi ini. Dan dengan Komik Pembelajaran itu juga saya berhasil meraih terbaik 2 pada ajang lomba guru berprestasi tingkat propinsi tahun 2017. Saya hanya ingin berikan yang terbaik bagi peserta didik. Walau hampir tiap malam begadang sampai pukul 2 atau 3 pagi. Melihat-liat pengalaman teman lainnya lewat internet. Kira-kira apa yang bisa diterapkan agar peserta didik bisa menjadikan madrasah itu tempat yang betah untuk belajar, menjadikan kita sosok yang dirindui peserta didik. Saya sangat yakin bagi teman-teman lainnya yang ingin berubah dan mau belajar akan hal2 baru, kita punya wadah untuk saling bertanya, jika niat kita tulus, Allah akan menolong memudahkan semua urusan itu. Jadikan profesi ini lahan menabung amal yang kelak nantinya kita rasakan manfaatnya.

Sekarang saya lagi membuat Majalah Pembelajaran. Pada project ini saya telah menyelesaikan Majalah SKI Kelas 5 semester pertama dan saya sangat ingin merampungkan hingga sampai semester dua, in sya Allah. Karena saya yakin dengan majalah ini peserta didik akan termotivasi untuk membaca isinya, yang akhirnya mereka mudah memahami isi kandungannya.

Selain itu saya ingin membuat buletin madrasah, melihat belum ada khususnya di Kabupaten Aceh Timur yang membuat buletin ini, buletin ini nantinya akan terbit 1 bulan sekali, yang dalam buletin itu nantinya memuat berita dan kejadian yang terjadi di madrasah yang berkaitan dengan proses belajar mengajar, hal2 sosial

baik guru maupun peserta didik. Dan buletin ini juga dapat digunakan sebagai wadah bagi guru dan peserta didik untuk menyalurkan ide2 inspiratif, inovatif. Guru bisa menyumbang tulisannya, peserta didik juga bisa menyalurkan hobinya dalam menulis cerita atau puisi yang mereka sukai. Dan saya sangat berharap niat ini terkabul hendaknya bukan hanya dalam 1 atau 2 bulan namun tetap ada untuk menyimpan memorial nilai positif.

Sekarang saya menjabat sebagai ketua KKG-MI Kabupaten Aceh Timur. Besar tanggung jawab yang diberikan kepada saya dan kawan-lawan lainnya. Niat ingin memajukan pendidikan walau tidak bisa merubah banyak tapi sudah mulai berbuat, moga Allah selalu berikan kesehatan sehat badan dan pikiran walau kadang tanpa mengenal lelah, hanya ingin berikan yang terbaik bagi anak didik, karena dengan doa mereka juga, kita bisa nikmati sisa-sisa hidup dihari tua.20180102_212009.jpg

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center