Mengenang Bunda Pada Malam Takbir

Malam takbir menggema seantera
Hari kemenangan telah tiba
Suasana begitu ramai di jalanan
Mengagungkan Asma Ilahi
Begitu indah pada malam takbir kemenangan
Indah mewarna sepanjang jalan kehidupan

Oncor-oncor mulai di nyalakan
Dari desa hingga pojok-pojok kota
Begitu istimewa penuh warna di sepanjang sebuah hati
Namun pada malam takbir kemenangan ini
Terasa hatiku ada yang hilang
Iya! Aku teringat Bunda tercinta
Saat menjelang malam takbir datang
Beliau Bunda sibuk mempersiapkan diri
Untuk esok lusa dalam menyambut hari yang fitri
Nampak Bunda mulai memasak air rebus
Hingga memasak nasi lauk
Untuk hari esok, hari kemenangan
Bunda juga mulai terlihat menata jajanan
Untuk persiapan besok
Namun kini suara deru Bunda sudah tiada
Bersama nafas terakhir Bunda setahun silam

Bunda
Malam takbir ini
Aku tak ingin meneteskan air mata sedikitpun
Namun di celah-celah kelopak mataku
Saat mendengar takbir menderu di langit biru
Terasa hati tak kuat menahan air di kelopak mata
Semakin kutahan, semakin kuat mengalir
Laksana tsunami menghembus di daratan
Sampailah pada titik terakhirku menahan
Akhirnya air mataku tetap jatuh di malam takbir ini
Sungguh Bunda Aku mengenangmu begitu sempurna dalam jiwaku

Pada malam takbir
Aku mengenang Bunda
Bersama syair-syairku yang lama terpaku
Membeku dalam keheningan malam
Pada malam takbir ini
Syairku berbicara untuk mengenang Bunda tercinta
Semoga Bunda damai selalu disana
Amin.....

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center