Orang Tua zaman Baheula mendidik anak zaman now

Ust. Bendri Jaisyurrahman

31 Januari 2018, SIT Darul Abidin

Anak zaman now, generasi cyber atau generasi Z. Lahir tahun 1995 ke atas, identik dengan era digital.

Ciri:
0. Fasih teknologi
0. Jaringan sosmed
0. Multitasking
0. Instan

Apa yang hilang dari pengasuhan zaman now? Ikatan hati.
Ikat hati anak dulu sebelum kasih tahu. Kasih tahu dulu sebelum ngasih tugas.
Kita merasa sudah menjadi ortu kalau sudah menasihati. Padahal, siapa yang waktu kecil sering dilihat dan didengar suaranya oleh anak itulah yang bisa mengikat hati anak.

Jika anak tidak mendengarkan kita, bikin dia jatuh cinta pada kita dulu.
Seringkali kita mengeluarkan ayat untuk anak. Padahal mungkin anak hanya butuh ayat-ayat cinta dari kita. Ketika anak yang terikat hatinya sadar bahwa berbicara dengan orangtua lebih nyaman, dia akan tahu bahwa update status tidak senikmat bicara pada ortu.

Akibat pengasuhan yang tidak terikat hati:
0. Antisosial
0. Anak tidak tangguh, gampang putus asa (contoh: tidak suka seseorang, left, remove; tidak suka pekerjaannya, resign; perceraian karena masalah yang seharusnya bisa diselesaikan tapi males menyelesaikan).
0. Anak terburu-buru, tidak teliti.
0. Techno junkies
0. Konsumtif
0. Ikut-ikutan, mudah dipengaruhi

Ortu zaman old diasuh menjadi tangguh. Sementara anak zaman now terbiasa diservis oleh ortu. Butuh apa-apa disediakan. Contoh: Go food seharusnya hanya untuk darurat. Ibu harus tetap masak, supaya anak tahu proses. Anak harus melihat dan mau membantu ibu memasak. Anak harus tahu bahwa ketika butuh sesuatu, dia harus melakukan sesuatu untuk mendapatkan.
Yang harus dijaga adalah bagaimana anak-anak melihat ketrampilan parenting ibu. Misalnya memasak dan memijit.

Bahayanya adalah ketika anak mengatakan, “Mama kepo banget sih. Aku kan punya privacy.”
Kasus LGBT bermula ketika ada yang disembunyikan oleh anak-anak.

Jangan salah, banyak predator terlihat baik di sosmed, namun tidak.

PR kita, kita tak bisa mensetrilkan anak tetapi kita harus bisa membuat anak terbuka.

Ciri anak sudah terikat:
0. Ortu dijadikan rujukan nilai
0. Tidak ada privasi dengan ortu.

Jika sudah terlanjur, ajak anak bicara:
“Menurut kamu, Ayah/Bunda gimana?” Dengarkan tanpa intervensi. Buatlah ortu sebagai pengayom, bukan pengatur.

Tugas ortu:
0. Ajak bicara, hindari banyak bertanya.
0. Kuasai skill membuat anak rindu (memasak, memijat).
0. Bikin manajemen gadget (kapan waktu bebas gadget, dimana lokasi bebas gadget (tidak di kamar mandi karena di kamar mandi banyak jin), durasi (max 3 jam untuk ABG, lebih dari 3 jam sakit punggung, kapalan, sakit mata), apa yang boleh diinstal, situasi (tidak boleh saat makan bersama, tidak boleh saat melayani tamu, tidak boleh saat sholat)
0. Membuat rundown harian (kesibukan mengalihkan anak dari hal-hal iseng, rencanakan agenda harian di malam hari)

Tips:
0. Hadirlah di saat anak sedih.
0. Hadirlah saat anak sakit.
0. Hadirlah saat anak unjuk prestasi.

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center