Tas Noken Oleh Hasil Imajinasi Rakyat Papua Melalui Potensi Alam!

Tas Noken Oleh Hasil Imajinasi Rakyat Papua Melalui Potensi Alam! Kreativitas lokal masyarakat Papua, terutama yang berada di Kabupaten Jayapura, tentang pemanfaatan potensi yang ada untuk mendukung pembangunan yang efisien yang tidak dapat dipisahkan dari hak-hak dasar orang Papua.


Karena tujuan dari proses pembangunan adalah untuk mengubah sesuatu dari yang lama ke yang baru. Proses perubahan ini menekankan pada kualitas, yang berarti bahwa hasil dari suatu perubahan harus lebih baik dan lebih baik daripada keadaan sebelumnya. Maka tas noken meru akan salah satu hal terbaru yang harus anda kenali.

Papua tentu memiliki potensi untuk meningkatkan ekonomi lokal dengan mengembangkan hasil pengrajin, dengan tas Noken. Noken adalah kerajinan khas rakyat Papua dalam bentuk tas. Fungsinya juga beragam tetapi umumnya digunakan untuk mengangkut kayu bakar, tanaman atau bahan makanan.

Pembuatannya bukan momen membuat tas ini memiliki harga jual yang tinggi. Tidak mengherankan, objek serbaguna ini menjadi tangan khas Papua yang menarik wisatawan domestik atau asing. Seprai setelah sehelai benang dirajut menjadi Noken bernilai tinggi. Bahan bakunya pun beragam, ada yang terbuat dari serat pohon, kulit kayu, daun pandan, dan rumput rawa. Semua tergantung pada ketersediaan bahan baku dan aturan yang berlaku di masing-masing wilayah.

Beberapa Tulisan yang berhubungan dengan kesenian atau kebudayaan:

  1. Asal Usul Wayang Golek
  2. Mengenal Tokoh Wayang Kulit

Banyak suku seperti Suku Arfak di Kabupaten Manokwari, Papua Barat menggunakan serat pohon sebagai bahan baku untuk Noken. Di distrik itu, ranting pohon diambil dan dibersihkan dari kulit terluarnya. Ranting dikeringkan sebelum dipisahkan dari batang serat pohon.

Batang serat pohon yang berbeda berbeda dari kulit kayu dalam proses mendapatkan benang. Di suku Maybrat, Sorong Selatan, mereka biasa menggonggong di bekas ladang karena ada pohon muda yang tidak terlalu sulit mengambil serat pohon.

Proses memasukkan serat menjadi benang tidak sesaat. Setelah, ranting diambil, kulit luar mulai dibersihkan. Setelah itu ranting dikeringkan sebelum dipatahkan dengan tangan untuk memisahkan serat pohon dari batangnya. Selain itu, beberapa di antaranya diredam selama beberapa hari untuk lebih mudah memisahkan kulit dan sari pohon dengan batang kayu. Karena itu, batang pohon lunak sangat mudah dikuliti.

Merajut tas ini bukan hanya tentang menciptakan kerajinan baru. Ada refleksi ide-ide yang dicurahkan dari pikiran dan kemudian diterjemahkan melalui kerajinan, lebih tepatnya melalui kekuatan Noken dan penciptaan rakyat Papua.
Di luar itu, hal yang mereka lakukan adalah menjaga kekrativan mata budaya suku, sambil mempertahankan keunikannya. Selain itu, menenun noken adalah kelincahan Mamak (nama untuk wanita di Papua) yang mengedepankan pikiran alami. Pada akhirnya, Noken adalah hasil imajinasi manusia sesuai dengan potensi alam.

Apa yang Menarik Tas Noken, Sehingga Anda ingin Memilikinya?

Yang menarik adalah pada jaman dulu hanya wanita Papua yang diizinkan membuat Noken. Kemampuan untuk membuat noken bisa melambangkan kedewasaan wanita itu. Karena jika perempuan Papua belum bisa membuat Noken, dia tidak bisa dianggap dewasa dan ini adalah persyaratan untuk menikah.

Terbuat dari bahan alami yang diletakkan di kepala


Nuquin adalah Tas Papua asli yang terbuat dari kulit serat. Tas ini tidak sama dengan tas lainnya. Inilah cara yang tidak memiliki apapun dalam Daftar Warisan Budaya Dunia. Hal ini diilustrasikan oleh 250 suku di Papua yang menggunakan Nuken untuk kegiatan sehari-hari.

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center