Mengantar Calon Juara Ke Gerbang Kemenangan

img_0.15005570669286122

Jum’at, 24 Juni, kemaren saya dan istri mengantar kedua anak kami, Kissa dan Vinno mengikuti kompetisi panahan. Kompetisi yang bernama Pakansari Archery Invitation ini merupakan kompetisi panahan keempat yang diikuti Kissa dan yang ketiga bagi Vinno dalam 7 bulan terakhir ini. Kompetisi ini diikuti sekitar 450 peserta dengan 11 kategori. Kissa mengikuti kategori SD Pemula 2 Putri dengan jarak 10 meter. Sementara Vinno, adiknya, mengikuti kategori SD Pemula 1 Putra dengan jarak 5 meter.

Kami, saya dan istri, tidak menyangka akan sampai sejauh ini. Awalnya panahan adalah kegiatan ekskul yang diikuti Kissa waktu kelas 2. Walau pun pada waktu perlombaan sekolah Kissa mendapat juara 2, saya menganggap itu hanya kegiatan tambahan sepulang sekolah. Sekedar main-main, bukan suatu hal yang diseriusin. Terlebih lagi ketika naik kelas 3 terjadi pandemi Covid-19 sehingga kegiatan panahan pun berhenti sementara.

Selama setahun lebih pelajaran sekolah dilakukan secara online. Akhirnya ketika naik kelas empat, mulai dilakukan pembelajaran secara tatap muka dengan waktu yang dibatasi. Kemudian meningkat dengan dibolehkannya kegiatan ekskul. Yang berarti ekskul panahan dimulai kembali. Kissa pun mulai berlatih panahan lagi sedangkan Vinno memilih ekskul Tae Kwon Do.

Menjelang akhir tahun 2021, pelatih ekskul panahan, Coach Agung, menawarkan untuk Kissa mengikuti kompetisi panahan yaitu Indonesia Memanah 7 yang diadakan di TMII. Setelah menanyakan kepada Kissa dan ternyata dia mau ikut, kami pun mendaftarkannya. Indonesia Memanah 7 menjadi kompetisi yang pertama kali diikuti oleh Kissa di kelas 5 meter.

Pada hari pertandingan, kami berangkat bermodalkan semangat karena jujur saja kami tidak tahu seperti apa sih kompetisi memanah itu. Waktu itu Kissa pun belum punya peralatan memanahnya. Ketika sampai tempat pertandingan kami terkesima melihat para peserta lain yang membawa peralatan panahan dalam tas-tas panah yang besar-besar itu. Sementara kami masih harus menghubungi Coach Agung untuk menanyakan peralatan siapa yang bisa Kissa gunakan untuk bertanding nanti.

Setelah mengikuti kompetisi yang pertama, kami menyadari bahwa Kissa harus punya peralatan panahnya sendiri. Alhamdulillah ketika ada rejekinya kami membelikan Kissa peralatan merek Cartel yang biasa digunakan para peserta lomba. Ternyata setelah melihat Kissa bertanding, Vinno jadi tertarik untuk ikut ekskul panahan. Akhirnya kami pun membelikan busur Alvo Archery.

Kejuaraan Panahan G-Pro, Master Archery Competition dan Pakansari Archery Invitation menjadi kompetisi yang diikuti oleh Kissa dan Vinno berikutnya. Sementara Vinno masih bertanding di kelas 5 meter, Kissa sudah mulai bertanding di kelas 10 meter.

Kami tidak tahu sampai sejauh mana perjalan Kissa dan Vinno di dunia panahan ini. Kadang kami berangan-angan melihat anak-anak kami berada di podium dunia dengan medali emas di lehernya dan bendera Merah Putih dikibarkan. Kami sangat bersyukur jika angan-angan ini bisa terwujud nantinya. Tetapi saat ini sebagai orang tua kami selalu mendukung yang terbaik bagi anak-anak kami. Menemani mereka di saat mereka senang atau pun sedih dan ,semoga Allah mengijinkan, mengantarkan mereka ke gerbang kemenangan.

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now