Ketua FPII Aceh, Ronny : Pernyataan Kepala Bappeda Aceh, Soal 'Rokok Penyebab Kemiskinan' itu Pembodohan.

Banda Aceh- Ketua FPII Aceh, Ronny Hariyanto mengatakan pernyataan Kepala Bappeda Aceh, Azhari Hasan, yang menyebutkan rokok merupakan penyebab kemiskinan di Aceh adalah upaya pembodohan.

Pernyataan kontroversial Kepala Bappeda Aceh yang menuai kecaman publik tersebut diduga juga malah dibenarkan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf.

” Itu murni pembodohan, cara mudah cuci tangan atas kegagalan pemerintah dalam mensejahterakan rakyat. Coba cek kasus janda miskin 4 anak yang tinggal di gubuk reot itu, apa mereka miskin karena merokok ?” kata Ronny, Rabu 10 Agustus 2017.

Menurut Ronny, pernyataan Kepala Bapedda Aceh tersebut melukai rasa keadilan bagi rakyat Aceh yang selama ini masih sengsara terlilit kemiskinan.

” Pernyataan itu sangat melukai rasa keadilan bagi rakyat Aceh. Orang awam pun tahu, kemiskinan meningkat akibat tidak jelasnya pengelolaan triliunan anggaran daerah dan tingginya praktek korupsi di Aceh,” tegas Ronny.

Dia menyesalkan pernyataan Azhari Hasan yang dianggapnya kurang sensitif terhadap kondisi rakyat Aceh dan miskin penalaran tersebut.

” Sudahlah sengsara akibat kemiskinan, kini rakyat Aceh malah ditimpakan pernyataan yang begitu menyakitkan seperti itu,” ucap putera Idi Rayeuk, Aceh Timur itu.

Menurut dia, pernyataan Azhari Hasan itu tidak realistis, sebab secara sederhana dapat dbuktikan, tidak semua masyarakat miskin merupakan perokok.

” Apa sebagian janda – janda juga miskin karena merokok, banyak juga pria yang tidak merokok namun tetap miskin, dan apa orang jadi pengangguran juga karena merokok?” ketus Ronny.

Menurut Ronny, seharusnya pemerintah jujur dan mengakui buruknya upaya pemerintah selama ini dalam hal meningkatkan kesejahteraan rakyat.

“Harusnya pemerintah jujur saja, nggak usah cari kambing hitam, apalagi menutup -nutupi kegagalan ini. Yang penting sekarang ini adalah solusi,” tegas Ronny.

Ronny berpendapat, pernyataan Azhari Hasan sebagai pejabat publik tersebut sangatlah tidak mencerminkan kejujuran.

” Pernyataan itu disampaikan seolah pemerintah tidak berdosa,” ucapnya.

Dia juga menuding, pernyataan itu terkesan disampaikan tanpa pertimbangan dan asal – asalan.

” Terkesan asal bunyi, jika rokok penyebabnya, terus apa mau ditutup semua perusahaan rokok yang beroperasi di Aceh ini, agar orang tidak merokok lagi demi menurunkan angka kemiskinan?” imbuhnya.

Dia menyebutkan, seharusnya pemerintah jujur dan mengakui perihal buruknya upaya pemberantasan kemiskinan selama ini.

” Mungkin ada upaya pengentasan kemiskinan, tapi hasilnya tidak dirasakan masyarakat, bahkan malah semakin buruk, kemiskinan dan pengangguran meningkat,” tukasnya.

Menurut pendapat Ronny, kemiskinan meningkat akibat gagalnya pemerintah mensejahterakan rakyat dan tingginya angka korupsi di Aceh.

” Kemana uang triliuan, kenapa uang sebanyak itu tidak mampu sedikitpun menunjukkan perubahan bagi kesejahteraan rakyat? Coba cek itu, apa benar dana dan program pengentasan kemiskinan benar – benar sampai ke orang -orang yang berhak, “pungkasnya.

Dia meminta Pemerintah Aceh bertanggungjawab atas pernyataan Azhari Hasan yang dianggapnya tidak masuk akal tersebut.

Ronny menuturkan, bahwa tanggungjawab negara dalam hal mensejahterakan rakyat bukanlah hanya sebatas retorika tanpa dasar. Namun menurutnya, hal itu jelas diatur dalam konstitusi.

” Hal ini diperjelas dengan adanya pasal-pasal mengenai ekonomi (kemakmuran rakyat), politik yang berkenaan dengan pemerintahan (state), dan juga pasal 34 UUD 1945 mengenai konstitusi sosial (Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara)” pungkas Ronny

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Logo
Center